Saturday, August 6, 2016

10 Tips Menjadi Perokok Tahu Aturan

Perokok Tahu Aturan - Bukan kasus tidak umum kalau sering terjadi benturan antara kaum perokok dan yang anti dalam kehidupan ini.

Bisa dikata, hampir setiap hari senggolan terjadi, dari mulai yang ringan-ringan seperti adu sindiran, hingga yang berat adu pukul, adalah bukan sebuah barang baru.

Salah satu penyebab konflik tingkat rendah ini terjadi adalah mengenai "berhak" atau "tidaknya" seseorang melakukan kegiatan merokok di suatu tempat. Senggolan kecil yang bisa dimulai dari muka masam yang ditinjukkan para kaum anti rokok dan teguran ringan terkadang berubah menjadi pertengkaran hebat antar yang terlibat.

Padahal hal tersebut tidak perlu terjadi, kalau kedua belah pihak menyadari beberapa hal tentang merokok.

 Merokok Bukan Kejahatan 

Ini sebuah fakta yang harus diterima oleh kaum anti rokok. Kenyataannya memang demikian adanya. Merokok bukan kejahatan dan tidak dilarang untuk dilakukan.

Terlepas dari berbagai slogan dan gembar gembor bahwa rokok "membunuh" banyak orang setiap tahunnya, hukum positif banyak negara tidak ada yang melarang orang untuk merokok. Hal ini berbeda dengan narkoba (narkotika dan obat-obatan) yang jelas-jelas ada larangannya di Indonesia.

Rokok tidak begitu.

Oleh karena itu, pada dasarnya berbagai tindakan harus didasarkan pada aturannya. Seorang non perokok tidak bisa sekehendak hatinya menyindir orang yang sedang merokok. Juga tidak bisa, karena merasa terganggu, begitu saja meminta kaum perokok untuk pindah tempat menjauh. Bila hal itu dilakukan dan ternyata tidak ada aturan hukum yang menyebutkannya, maka sang non perokok lah yang justru melakukan pelanggaran hukum.

Merokok Bisa Jadi Kejahatan

Tetapi sama dengan kegiatan lain seperti mengendarai mobil, yang asal muasalnya bukan merupakan hal terlarang, bisa berubah menjadi hal yang tidak boleh dilakukan.

Seperti contoh, mengendarai mobil adalah hal normal, tetapi kalau seseorang mengendarainya melebih batas kecepatan, maka hal itu dianggap sebagai tindak pidana alias kejahatan.

Begitu juga merokok. Asal muasalnya memang bukan hal yang dilarang, tetapi kalau dilakukan di tempat yang salah dengan cara yang salah, maka jadilah sebuah "kejahatan".

Contohnya, kalau Anda merokok di sebuah rumah sakit, maka Anda melakukan kejahatan karena rumah sakit merupakan kawasan terlarang untuk merokok.



Dengan kata lain, semua ada aturannya. Aturan yang harus dipahami dan dipatuhi oleh kedua belah kubu yang berseberangan tersebut.

Keduanya memiliki hak dan kewajiban. Tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Keduanya harus tahu mana yang merupakan hak mereka dan bukan.

10 Tips Menjadi Perokok Tahu Aturan

Menjadi seorang perokok tidak berarti menjadikan seseorang otomatis sebagai orang yang tidak taat hukum. Dalam keseharian, banyak terlihat perokok tahu aturan dan taat pada hukum, meskipun banyak juga yang tidak.

Oleh karena itu, ada beberapa tips dari, saya, yang hingga kini masih menyandang status sebagai perokok, untuk menghindarkan diri dari kemungkinan bentrokan dengan kalangan anti rokok.


Tips dari saya adalah sebagai berikut

1) Jangan merokok di tempat yang memiliki tanda "Dilarang Merokok"

Tanda dilarang merokok itu sangat mudah dipahami. Gambar rokok diberi garis merah (atau warna apapun) menyilang adalah penanda sebuah kawasan dimana kegiatan merokok tidak diperbolehkan.

Jadi jangan lakukan itu.

Antipati terhadap kaum perokok seringkali juga berasal dari tindakan para perokok yang sering mengabaikan gambar larangan ini.

Kalau tidak ada gambar larangan, jangan otomatis dianggap bahwa Anda diperbolehkan menyalakan rokok. Banyak tempat tidak memilikinya tetapi sebenarnya tercantum dalam hukum sebagai kawasan tanpa rokok.

Beberapa tempat yang sudah pasti merupakan kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit, stasiun, kendaraan umum, restoran, dan masih banyak lainnya. Para perokok harus mengetahui hal ini untuk menjadi perokok tahu aturan.

Kalau Anda ragu apakah sebuah kawasan tanpa rokok atau bukan, jangan keluarkan rokok dan korek Anda. Lebih baik mulut asem dan tidak enak dibandingkan ternyata kita salah dan melanggar aturan.

2) Jangan merokok dekat anak-anak atau ibu hamil

Aturan bukan hanya berbentuk hukum, tetapi ada etika dan norma juga dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum tidak tertulis.

Seorang perokok harus juga memiliki pengetahuan tentang hal ini.

Merokok di dekat anak-anak dan ibu hamil, sangat tidak menunjukkan sikap perokok tahu aturan.

Asap rokok yang ditengarai berbahaya bagi kesehatan, tentu akan riskan mempengaruhi kondisi kedua orang dalam kategori ini.

Janin dalam kandungan bisa terpapar rokok dan mengalami kelainan. Begitu juga dengan anak-anak, kesehatan mereka sangat mungkin terpengaruh oleh asap rokok.

Oleh karena itu, tahan keinginan merokok dan carilah tempat lain untuk melakukannya. Meskipun di tempat itu tidak ada tanda larangan merokok, tetapi keberadaan anak-anak dan ibu hamil, mau tidak mau mengharuskan Anda untuk tidak melakukannya.

3) Jangan merokok sambil berkendara

Bukankah belum ada larangannya? Di Indonesia memang tidak ada aturan yang melarang merokok sambil berkendara.

Toh mobil milik sendiri.

Tetapi, pernahkah terbayang :

  • gangguan terhadap konsentrasi berkendara
  • jalan raya bukan asbak dan ada larangan membuang sesuatu ke atasnya
  • bara dari rokok bisa melukai pengendara lain kalau dibuang sembarangan
  • kalau di dalam mobil ada anak Anda dan juga istri yang sedang hamil, tidak kah kasihan kepada mereka?

Banyak pengendara yang masih sembrono melakukan hal ini. Padahal hal ini, berlawanan dengan mentalitas perokok tahu aturan dan beresiko besar.

4) Perhatikan bungkus, abu dan puntung rokok!

Memang, merokok tidak melanggar aturan. Itu tidak dibantah.

Tetapi, membuang sampah sembarangan cermin ketidaktaatan kepada aturan. Sementara, bungkus, abu, dan puntung rokok bisa dikategorikan sampah dan harus dibuang ke tempat yang seharusnya.

(Baca juga :5 Jenis Sampah dan Polusi Yang Disebabkan Seorang Perokok)

Pastikan kalau semua sisa dari kegiatan merokok yang Anda sukai itu dibuang ke tempat yang seharusnya. Kalau itu tidak dilakukan, maka bisa jadi kita termasuk perokok tidak tahu aturan.

Jangan lupa puntung rokok mengandung racun yang juga berbahaya bagi lingkungan ya.

5).Mintalah Izin

Hal ini harus dilakukan kalau Anda bertamu.

Walaupun tidak ada tanda dilarang merokok, tetapi rumah seseorang adalah wilayah pribadi. Peraturan ditetapkan oleh si empunya.

Kalau keinginan merokok sudah tidak tertahan, mintakah izin kepada yang punya rumah. Caranya bisa secara halus dengan menanyakan apakah tuan rumah memiliki asbak.

Begitu pula kalau Anda berada di tempat yang Anda ragu diperbolehkan atau tidak dilarang merokok. Kemudian ada orang yang sudah lebih dauhulu berada disana.

Mau tidak mau, Anda harus menanyakan kepadanya, apakah ia berkeberatan bila Anda merokok.

Hal kecil, tetapi bisa justru menghindari perdebatan panjang.

6) Perhatikan kondisi sekitar

Banyak kejadian yang memakan korban jiwa terjadi hanya karena keteledoran seorang perokok melihat situasi sekitar.

Memang, bisa diharapkan tidak ada larangan merokok terpampang di sebuah kios bensin eceran. Jarang ada yang mau repot memberikan tanda itu.

Tetapi, bagaimanapun uap bensin tidak terlihat oleh mata.

Akan menjadi kombinasi yang sangat mematikan kalau dicampur dengan rokok menyala. Banyak kasus sudah menunjukkan hal itu.

Begitu pula puntung rokok menyala. Ditengarai ratusan bahkan ribuan hektar hutan hilang setiap tahun karena terbakar hanya karena seorang ceroboh membuang puntung rokoknya sembarangan.

7)  Arahkan semburan asap dengan baik

Perhatikan arah semburan asap rokok Anda!

Pastikan arahnya tidak mengenai muka orang. Hal tersebut bisa dianggap tidak sopan.

Kadangkala, saking asyiknya seorang perokok menyedot asap rokoknya, mereka tidak menyadari arah kemana asap tersebut dihembuskan.

Hal ini bisa menganggu orang lain karena asap rokok merupakan polusi yang bisa menyebabkan iritasi dan juga mengandung bahan berbahaya.

Jadi, pastikan jangan sampai mengenai orang lain, baik itu keluarga, teman, atau orang yang tidak kenal. Simpanlah kenikmatan dan "resiko"nya untuk Anda sendiri.

Hal itu sering menjadi pembatas bagi seorang perokok yang tahu aturan atau tidak.

8) Hilangkan bau yang tersisa

Rokok bukan hanya menghasilkan asap dan "kenikmatan". Benda ini juga menyisakan bau yang bisa mengganggu orang lain.

Partikel asap rokok masih akan menempel pada baju dan kulit cukup lama sehingga sering baunya masih tercium oleh orang lain.

Pastikan bau tersebut sudah berkurang sebelum melakukan interaksi dengan teman, rekan, keluarga.

9)  Jangan merokok di dalam ruangan ber-AC

Memang malas sebenarnya harus keluar rumah atau ruangan ber-AC untuk sekedar merokok.

Tetapi, dalam sebuah ruangan dimana sirkulasi udara diatur oleh sebuah mesin, asap rokok bisa sangat mengganggu dan berbahaya bagi orang lain.

Asap itu akan disedot oleh alat pendingin udara tersebut dan kemudian diedarkan ulang kepada orang lain.

Seorang perokok tahu aturan, tidak akan menyalakan rokoknya di dalam sebuah ruangan ber-AC, baik ada tanda larangan merokok atau tidak.

10)  Mengalah pada kaum non perokok

Ini tips bagi perokok tahu aturan yang terakhir.

Pasti tidak mengenakkan untuk melakukannya.

Apalagi kita sudah yakin tidak ada tanda larangan , yakin bahwa tidak ada ibu hamil atau anak-anak. 
Juga tersedia tempat sampah dan asbak untuk membuang sisa kotorannya.

Tetapi, tidak jarang, banyak kaum anti rokok, yang sering memaksakan kehendaknya agar Anda tidak merokok di hadapannya.

Kalau saya, maka jalan yang dipilih adalah mengalah dan menepi. Saya akan mencari tempat lain.

Walau saya tahu tidak melanggar aturan, tetapi percuma berdebat panjang lebar dengan orang yang "tidak tahu aturan". Mereka hanya mengedepankan ego saja tanpa melihat fakta dan aturan.

O ya jangan salah. Bukan hanya banyak perokok yang tidak tahu aturan, tetapi kaum non perokok pun banyak yang tidak paham dan menaati aturan yang ada.

Nah, kira-kira begitulah 10 tips menjadi perokok tahu aturan.

Kalau Anda ingin berbagi tips lainnya, saya persilakan untuk mengisi kolom komentar atau bahkan mengirimkannya kepada saya untuk dipasang di blog ini.


Sekali lagi, menjadi seorang perokok bukanlah sebuah kejahatan. Itu adalah sebuah pilihan. Tidak ada alasan bahwa dengan merokok kita mengabaikan aturan atau norma sopan santun dan etika hanya demi kesenangan kita sendiri.


Semoga bisa berguna.

(Catatan : perkembangan usaha berhenti merokok hari ini cukup sukses. Hanya 2 batang rokok sejauh ini yang sudah saya isap. Mudah-mudahan bisa sampai ke titik 0)

Thursday, August 4, 2016

5 Jenis Sampah dan Polusi Yang Disebabkan Oleh Perokok


Maaf kawan. Bukan hendak memojokkan para perokok, tetapi memang begitulah faktanya, perokok itu menyumbang cukup banyak terhadap pencemaran lingkungan. Saya yang hingga kini masih merokok dan sedang berjuang berhenti pun merasakan hal itu.

Jadi, bukan karena menuduh atau menyalahkan kalangan ahli "isap" ini. Hanya saja ada cukup banyak bukti dan fakta yang mendukung pernyataan itu.

Tidak perlu lah kita terlalu teoritis dan bergelut dengan berbagai teori penelitian, cukup dari melihat keseharian saja. Hal itu sudah lebih dari cukup memberikan bukti.

Perhatikan saja beberapa hal yang dihasilkan dalam kegiatan merokok.

5 Jenis Sampah Yang Dihasilkan Perokok

Berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan kepada sesama perokok, paling tidak ada 5 macam sampah yang akan diproduksi oleh seorang perokok dalam keseharian.

Memang semua orang menghasilkan kotoran atau sampah setiap harinya. Hanya, jenis-jenis sampah ini merupakan produk tambahan khusus dari kalangan perokok. Yang tidak merokok tidak akan menghasilkan sampah jenis berikut ini :


1. Puntung Rokok

Mau jenis rokok apapun, seahli apapun seseorang dalam merokol  mereka tidak akan menghabiskannya sampai ujung terakhir. Akan selalu tersisa yang disebut dengan puntung rokok, bagian sekitar 1.5 cm dari ujung yang diisap.

Bukan begitu?

Pernahkah terpikir berapa banyak puntung rokok dibuang setiap tahunnya di dunia? Milyaran?

Salah trilyunan!

Penelitian menunjukkan pada tahun 2007 saja produksi rokok dunia mencapai angka 5.6 juta batang. Kalau diasumsikan sebanyak itu pula yang dihabiskan, maka akan ada jumlah puntung rokok yang sama. (Lihat sumbernya di sini.

Gambaran kasar dari seberapa besar angka tersebut kira-kira berat total kalau dikumpulkan mencapai 1.1 milyar kilo atau 1.1 juta ton.


Puntung rokok
Ini hanya puntungnya saja. Bagian kapas filter dan belum termasuk tembakau dan lainnya yang belum habis dihisap.

Angka yang sangat besar bukan?

Sayangnya, karena ukurannya yang kecil membuat para perokok sering sembarangan membuangnya kemana saja. Bukan hanya di Indonesia saja masalah ini dihadapi. Di berbagai negara lain pun kebiasaan jelek melemparkan puntung rokok di sembaran tempat juga ditemukan.

Masalahnya, puntung rokok, terutama yang memakai filter adalah sampah yang berbahaya. Selain mengandung nikotin hasil proses merokok, kapas filter ini tidak bisa diuraikan secara biologis. Puntung rokok terbukti juga mencemari tanah dari bahan kimia yang dikandungnya.

Kalau para ahli kesehatan ribut membahas efek rokok pada tubuh manusia, para pemerhati lingkungan sangat khawatir dengan yang namanya puntung rokok ini.

2. Asap

Ah, cuma sedikit. Masak dianggap polusi?

Sedikit atau tidak bukan masalahnya. Toh, kenyataannya memang asap rokok pun mengandung komponen yang berbahaya bagi kesehatan.

Satu perokok, mungkim memang menghasilkan polusi yang kecil. Tetapi, berdasarkan World Health Organization, WHO, Organisasi Kesehatan Dunia, diduga 1.3 milyar orang merokok di muka bumi.

Angka ini kira-kira sama dengan 25% dari populasi penduduk bumi.

Menakjubkan.

Nah, bayangkan kalau setiap hari orang sebanyak itu mengisap satu bungkus rokok.

Tidak kah termasuk polusi udara.

Tentu saja dibandingkan industri, pabrik, kendaraan bermotor, volumenya jelas lebih sedikit. Tetapi, asap rokok tidak kalah berbahayanya dengan asap-asap lainnya.

Asap rokok ditengarai sebagai penyebab berbagai penyakit, mulai dari sekedar iritasi mata, hingga kanker. 

Semua orang bisa terkena efek dari asap rokok, bukan hanya para perokok, tetapi juga orang yang sering terpapar asap rokol pun beresiko terkena penyakit-penyakit tersebut.

3) Abu Rokok

Asap rokok
Seorang perokok pasti juga menghasilkan sisa merokok lainnya, selain puntung, yaitu abu rokok.

Sisa pembakaran rokok ini memang tidak seberbahaya 2 yang di atas, tetapi jelas merupakan sampah.

Kebiasaan para perokok adalah kalau keinginan merokok timbul, mereka akan segera mencari tempat untuk melepaskan hajatnya itu. 

Masalahnya tidak setiap tempat memiliki asbak atau tempat untuk mereka membuang sisa pembakaran rokoknya. Hasilnya tidak jarang banyak tempat terlihat kotor karena tebaran abu rokok.

Sampah perokok jenis yang ini menyebabkan penyakit mata, yang menjadi sepet karena melihat lingkungan yang kotor.

4) Bungkus Rokok

Kecuali rokok yang Anda hisap adalah hasil meminta, Anda kemungkinan besar akan memproduksi satu jenis sampah lainnya.

Bungkus rokok.

Kenyataannya seorang perokok akan membuang satu bungkus kosong setiap harinya. Kalau Anda termasuk perokok berat, semakin banyak pula sampah dalam bentuk ini.

Masalahnya, beberapa bagian dari bungkus rokok terbuat dari plastik. Okelah sebagian besarnya kebanyakan kertas atau karton yang bisa terurai dengan mudah, tetapi plastil tidak.

Plastik membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai. Bisa mencapai 10-20 tahun dan kemudian mencemari lingkungan.

Padahal, justru pembungkus plastiknya ini yang sering dibuang terlebih dahulu, dan sembarangan.

5) Bau


Bau memang bukan termasuk sampah. Meskipun demikian, bau bisa dianggap sebagai polusi.

Jadi, tak apalah dimasukkan ke dalam kategori polusi yang disebabkan perokok.

Dalam tulisan terdahulu, Kenyataannya rokok dan perokok menebarkan bau, sudah dijelaskan beberapa bau yang sering keluar dari seorang perokok. Kalau ingin tahu, silakan klik link tersebut.

Memang lebih ke arah personal, tetapi sulit dibantah bahwa rokol dan perokol berpotensi mengganggu orang di sekitarnya karena bau khas yang ditebarkannya.

Nah, kawan. Itulah kira-kira berbagai sampah dan polusi yang disebabkan oleh perokok.

Saya rasa meskipun kita sebagai perokok, kita bisa tetap berusaha menjadi orang yang sadar lingkungan. Berbagai polusi akibat perbuatan kita, saya masih perokok saat tulisan ini dibuat, bisa dikurangi kalau kita melakukan beberapa hal sederhana ini :

Puntung rokok
1. Manfaatkan bungkus rokok sebagai asbak. Kalau ada bungkus rokol kosong, jangan langsung dibuang. Masukkan ke dalam tas atau kantung agar bisa dipergunakan sebagai wadah abu dan puntung rokok kalau tidak ada asbak tempat sampah tersedia

2. Setelah itu jangan buang bungkus rokok di sembarang tempat. Menjadi perokol tidak berarti menjadi orang yang tidak tahu aturan. Buang di tempat sampah

3. Hindari merokok dimana ada tanda dilarang merokol atau ketika ada non perokok di antara kita. Teman atau kawan atau keluarga lebih penting

Itu saja kawa , semoga bermanfaat.


Monday, August 1, 2016

Kenyataannya Memang Rokok dan Perokok Menebarkan Bau


Fakta yang tidak menyenangkan sebenarnya, terutama bagi para perokok, seperti saya, kalau merokok itu menyebabkan gangguan dalam hubungan dengan orang lain.

Perokok itu bau.

Bukan karena perokok jarang mandi. Bukan pula karena para ahli "isap" ini tidak memakai minyak wangi. Banyak perokok yang necis, mandi 3 kali sehari, dan memakai minyak wangi mahal. Sayangnya kesemua itu sulit untuk menutupi bau tertentu yang mereka sebarkan.

Bau rokok. Begitu saja singkatnya. Bisa juga disebut bau tembakau yang dibakar.

Biasanya bau ini mereka dapatkan setelah mereka melakukan aktifitas mengisap batangan tembakau linting itu.

Kadang sangat kuat sekali mengalahkan wanginya sabun dan minyak wangi. Kadang samar, tetapi bisa tercium kalau dari jarak dekat.

Biasanya tergantung sudah berapa lama dari aktifitas merokok yang terakhir.

Tetapi, ada bau lainnya yang sebenarnya juga disebabkan dari kegiatan merokok. Bau yang ini bertahan lebih lama dari bau-bau jenis lainnya.

Kalau Anda mau tahu, silakan lanjutkan bacanya. Ini pengalaman pribadi yang menulis artikel ini.

Asal dan jenis bau di tubuh perokok

Paling tidak ada tiga jenis bau yang akan tercium dari seorang perokok.

1) Bau asap tembakau

Pernah kita sadari? Kalau kita berdiri di dekat seorang tukang sate yang sedang membakar dagangannya, walau kita tidak ikut melakukannya, baju kita akan berbau daging terbakar.

Partikel asapnya akan menempel pada pakaian yang dikenakan.

Hal yang sama berlaku untuk asap rokok. Partikel asap akan menempel ke serat-serat kain.

Bau tersebut akan melekat cukup lama dan untuk menghilangkannya 100% harus dengan jalan mencuci. Memang semakin lama jarak waktu antara saat merokok dan seseorang berdekatan dengan seorang perokok, semakin samar baunya. Meskipun demikian, tidak berarti partikel asap dan baunya menghilang.

Baunya hanya melemah karena sebagian besar sudah tersapu oleh angin dan bercampur dengan udara sekitar.

Tetapi, tetap ada.

2. Bau rokok dari mulut

Sama halnya dengan no 1. Partikel asap dan bau pun menempel pada sel-sel kulit di mulut.

Oleh karena itu, biasanya sehabis merokok, bau rokok yang sangat kuat akan tersembur keluar dari mulut seorang perokok. Bahkan dari jarak 2 atau tiga meter pun terkadang bau itu masih bisa tercium.

3. Bau mulut

Bau mulut seorang perokok juga "berbeda". Walau ia sudah beberapa jam tidak merokok, bau mulutnya sering terasa tidak mengenakkan.

Ini karena, mulut seorang perokok cenderung kering.

Kondisi keringnya mulut menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut (seperti dalam iklan pasta gigi) sangat pesat.

Tentu saja bau yang paling kuat biasanya tercium kalau Anda berdekatan dengan seorang perokok yang sedang merokok. Bau asap dan ketiga bau di atas bisa datang beruntun.

Apalagi kalau si perokok jarang mandi dan tidak memakai minyak wangi. Maka kombinasinya akan semakin lengkap.

Gangguan terhadap orang lain

Walau coba dibantah sekalipun, saya harus mengakui bahwa situasi yang seperti ini menimbulkan gangguan terhadap orang lain.

Memang semua orang menyebarkan bau setiap harinya. Bau parfum, bau keringat dan lain sebagainya. Tidak terhindarkan dan memang bagian dari kehidupan.

Ada bau yang bisa diterima dan ada yang tidak. Toleransi setiap manusia berbeda dalam hal bau.

Nah, masalahnya, mayoritas orang, terutama wanita memiliki toleransi yang rendah terhadap bau yang tidak menyenangkan. Bau rokok masuk ke dalam kategori ini.

Banyak dari mereka akan langsung mengeluarkan komentar pedasnya, itu kalau sang perokok orang yang mereka kenal. Bisa juga mereka segera menyingkir kalau bau tersebut keluar dari orang yang tidak dekat dengan mereka. 

Sinyal lainnya berupa tindakan mereka mengipas-ngipas diri mereka meski suasana tidak panas.

Dari tindakan ini terlihat ketidaknyamanan mereka terhadap bau yang menyebar dari seorang perokok.

Mau tidak mau hal ini memang sebuah resiko dari seorang perokok. Mereka harus menerima kenyataan kalau diri mereka juga menimbulkan gangguan dalam hubungan kita dengan orang lain.

Sesuatu yang harus coba ditanggulangi.

Mengapa kok harus ditanggulangi? Bagaimanapun perokok juga manusia. Mereka hidup dalam sebuah masyarakat dimana saling pengertian dan toleransi harus dijaga.

Tidak bisa seorang perokok hanya sekedar berkata ini negara bebas dan merokok tidak dilarang. Memang betul, tidak ada larangan (kecuali di tempat-tempat yang diberi tanda). Hanya saja, masyarakat bukan hanya hidup dengan aturan tertulis, ada norma dan etika yang harus dipatuhi.

Kalau tidak akan ada sangsi sosial yang dikenakan.

Dalam hal ini, bisa terlihat beberapa efeknya, seperti teman atau rekan agak menjaga jarak ketika berbicara dengan kita, para perokok. Sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi itu biaya yang harus dibayar seorang perokok.


Sulit mendapat pacar juga bisa menjadi satu kemungkinan bagi yang masih jomblo. Makin banyak wanita yang tidak menyukai pria perokok karena berbagai alasan, bau adalah salah satunya.


Nah, itulah kira-kira artikel yang berasal dari pengalamn pribadi dan pandangan penulis. 

Sangat tidak menyenangkan menerima fakta ini, tetapi harus diakui dan diterima bahwa rokok dan perokok menebarkan bau yang bisa mengganggu interaksi sosial.

Tips :

Saya tidak akan langsung menyarankan berhenti merokok. Itu sebuah hal yang butuh perjuangan dan proses. Saya pun masih berjuang untuk itu.

Untuk mengurangi bau tidak sedap setelah merokok, cobalah pergi ke toilet. Berkumur-kumur selama beberapa lama. Kemudian juga basuh tangan dengan air dan kalau bisa sabun, supaya setidaknya partikel asap terbawa air.

Tidak bisa 100 persen tetapi akan sangat mengurangi bau yang menyebar.

Permen karet bisa membantu, tetapi hanya mengurangi bau di bagian mulut saja. Tidak menghilangkan bau yang menempel di kulit.

Merepotkan ya? Memang, tetapi menjaga hubungan baik dengan, teman kerja, kawan, tetangga juga penting. Jadi mau tidak mau hal itu harus dilakukan.