Monday, August 1, 2016

Kenyataannya Memang Rokok dan Perokok Menebarkan Bau


Fakta yang tidak menyenangkan sebenarnya, terutama bagi para perokok, seperti saya, kalau merokok itu menyebabkan gangguan dalam hubungan dengan orang lain.

Perokok itu bau.

Bukan karena perokok jarang mandi. Bukan pula karena para ahli "isap" ini tidak memakai minyak wangi. Banyak perokok yang necis, mandi 3 kali sehari, dan memakai minyak wangi mahal. Sayangnya kesemua itu sulit untuk menutupi bau tertentu yang mereka sebarkan.

Bau rokok. Begitu saja singkatnya. Bisa juga disebut bau tembakau yang dibakar.

Biasanya bau ini mereka dapatkan setelah mereka melakukan aktifitas mengisap batangan tembakau linting itu.

Kadang sangat kuat sekali mengalahkan wanginya sabun dan minyak wangi. Kadang samar, tetapi bisa tercium kalau dari jarak dekat.

Biasanya tergantung sudah berapa lama dari aktifitas merokok yang terakhir.

Tetapi, ada bau lainnya yang sebenarnya juga disebabkan dari kegiatan merokok. Bau yang ini bertahan lebih lama dari bau-bau jenis lainnya.

Kalau Anda mau tahu, silakan lanjutkan bacanya. Ini pengalaman pribadi yang menulis artikel ini.

Asal dan jenis bau di tubuh perokok

Paling tidak ada tiga jenis bau yang akan tercium dari seorang perokok.

1) Bau asap tembakau

Pernah kita sadari? Kalau kita berdiri di dekat seorang tukang sate yang sedang membakar dagangannya, walau kita tidak ikut melakukannya, baju kita akan berbau daging terbakar.

Partikel asapnya akan menempel pada pakaian yang dikenakan.

Hal yang sama berlaku untuk asap rokok. Partikel asap akan menempel ke serat-serat kain.

Bau tersebut akan melekat cukup lama dan untuk menghilangkannya 100% harus dengan jalan mencuci. Memang semakin lama jarak waktu antara saat merokok dan seseorang berdekatan dengan seorang perokok, semakin samar baunya. Meskipun demikian, tidak berarti partikel asap dan baunya menghilang.

Baunya hanya melemah karena sebagian besar sudah tersapu oleh angin dan bercampur dengan udara sekitar.

Tetapi, tetap ada.

2. Bau rokok dari mulut

Sama halnya dengan no 1. Partikel asap dan bau pun menempel pada sel-sel kulit di mulut.

Oleh karena itu, biasanya sehabis merokok, bau rokok yang sangat kuat akan tersembur keluar dari mulut seorang perokok. Bahkan dari jarak 2 atau tiga meter pun terkadang bau itu masih bisa tercium.

3. Bau mulut

Bau mulut seorang perokok juga "berbeda". Walau ia sudah beberapa jam tidak merokok, bau mulutnya sering terasa tidak mengenakkan.

Ini karena, mulut seorang perokok cenderung kering.

Kondisi keringnya mulut menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut (seperti dalam iklan pasta gigi) sangat pesat.

Tentu saja bau yang paling kuat biasanya tercium kalau Anda berdekatan dengan seorang perokok yang sedang merokok. Bau asap dan ketiga bau di atas bisa datang beruntun.

Apalagi kalau si perokok jarang mandi dan tidak memakai minyak wangi. Maka kombinasinya akan semakin lengkap.

Gangguan terhadap orang lain

Walau coba dibantah sekalipun, saya harus mengakui bahwa situasi yang seperti ini menimbulkan gangguan terhadap orang lain.

Memang semua orang menyebarkan bau setiap harinya. Bau parfum, bau keringat dan lain sebagainya. Tidak terhindarkan dan memang bagian dari kehidupan.

Ada bau yang bisa diterima dan ada yang tidak. Toleransi setiap manusia berbeda dalam hal bau.

Nah, masalahnya, mayoritas orang, terutama wanita memiliki toleransi yang rendah terhadap bau yang tidak menyenangkan. Bau rokok masuk ke dalam kategori ini.

Banyak dari mereka akan langsung mengeluarkan komentar pedasnya, itu kalau sang perokok orang yang mereka kenal. Bisa juga mereka segera menyingkir kalau bau tersebut keluar dari orang yang tidak dekat dengan mereka. 

Sinyal lainnya berupa tindakan mereka mengipas-ngipas diri mereka meski suasana tidak panas.

Dari tindakan ini terlihat ketidaknyamanan mereka terhadap bau yang menyebar dari seorang perokok.

Mau tidak mau hal ini memang sebuah resiko dari seorang perokok. Mereka harus menerima kenyataan kalau diri mereka juga menimbulkan gangguan dalam hubungan kita dengan orang lain.

Sesuatu yang harus coba ditanggulangi.

Mengapa kok harus ditanggulangi? Bagaimanapun perokok juga manusia. Mereka hidup dalam sebuah masyarakat dimana saling pengertian dan toleransi harus dijaga.

Tidak bisa seorang perokok hanya sekedar berkata ini negara bebas dan merokok tidak dilarang. Memang betul, tidak ada larangan (kecuali di tempat-tempat yang diberi tanda). Hanya saja, masyarakat bukan hanya hidup dengan aturan tertulis, ada norma dan etika yang harus dipatuhi.

Kalau tidak akan ada sangsi sosial yang dikenakan.

Dalam hal ini, bisa terlihat beberapa efeknya, seperti teman atau rekan agak menjaga jarak ketika berbicara dengan kita, para perokok. Sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi itu biaya yang harus dibayar seorang perokok.


Sulit mendapat pacar juga bisa menjadi satu kemungkinan bagi yang masih jomblo. Makin banyak wanita yang tidak menyukai pria perokok karena berbagai alasan, bau adalah salah satunya.


Nah, itulah kira-kira artikel yang berasal dari pengalamn pribadi dan pandangan penulis. 

Sangat tidak menyenangkan menerima fakta ini, tetapi harus diakui dan diterima bahwa rokok dan perokok menebarkan bau yang bisa mengganggu interaksi sosial.

Tips :

Saya tidak akan langsung menyarankan berhenti merokok. Itu sebuah hal yang butuh perjuangan dan proses. Saya pun masih berjuang untuk itu.

Untuk mengurangi bau tidak sedap setelah merokok, cobalah pergi ke toilet. Berkumur-kumur selama beberapa lama. Kemudian juga basuh tangan dengan air dan kalau bisa sabun, supaya setidaknya partikel asap terbawa air.

Tidak bisa 100 persen tetapi akan sangat mengurangi bau yang menyebar.

Permen karet bisa membantu, tetapi hanya mengurangi bau di bagian mulut saja. Tidak menghilangkan bau yang menempel di kulit.

Merepotkan ya? Memang, tetapi menjaga hubungan baik dengan, teman kerja, kawan, tetangga juga penting. Jadi mau tidak mau hal itu harus dilakukan.


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon