Saturday, August 6, 2016

10 Tips Menjadi Perokok Tahu Aturan

Perokok Tahu Aturan - Bukan kasus tidak umum kalau sering terjadi benturan antara kaum perokok dan yang anti dalam kehidupan ini.

Bisa dikata, hampir setiap hari senggolan terjadi, dari mulai yang ringan-ringan seperti adu sindiran, hingga yang berat adu pukul, adalah bukan sebuah barang baru.

Salah satu penyebab konflik tingkat rendah ini terjadi adalah mengenai "berhak" atau "tidaknya" seseorang melakukan kegiatan merokok di suatu tempat. Senggolan kecil yang bisa dimulai dari muka masam yang ditinjukkan para kaum anti rokok dan teguran ringan terkadang berubah menjadi pertengkaran hebat antar yang terlibat.

Padahal hal tersebut tidak perlu terjadi, kalau kedua belah pihak menyadari beberapa hal tentang merokok.

 Merokok Bukan Kejahatan 

Ini sebuah fakta yang harus diterima oleh kaum anti rokok. Kenyataannya memang demikian adanya. Merokok bukan kejahatan dan tidak dilarang untuk dilakukan.

Terlepas dari berbagai slogan dan gembar gembor bahwa rokok "membunuh" banyak orang setiap tahunnya, hukum positif banyak negara tidak ada yang melarang orang untuk merokok. Hal ini berbeda dengan narkoba (narkotika dan obat-obatan) yang jelas-jelas ada larangannya di Indonesia.

Rokok tidak begitu.

Oleh karena itu, pada dasarnya berbagai tindakan harus didasarkan pada aturannya. Seorang non perokok tidak bisa sekehendak hatinya menyindir orang yang sedang merokok. Juga tidak bisa, karena merasa terganggu, begitu saja meminta kaum perokok untuk pindah tempat menjauh. Bila hal itu dilakukan dan ternyata tidak ada aturan hukum yang menyebutkannya, maka sang non perokok lah yang justru melakukan pelanggaran hukum.

Merokok Bisa Jadi Kejahatan

Tetapi sama dengan kegiatan lain seperti mengendarai mobil, yang asal muasalnya bukan merupakan hal terlarang, bisa berubah menjadi hal yang tidak boleh dilakukan.

Seperti contoh, mengendarai mobil adalah hal normal, tetapi kalau seseorang mengendarainya melebih batas kecepatan, maka hal itu dianggap sebagai tindak pidana alias kejahatan.

Begitu juga merokok. Asal muasalnya memang bukan hal yang dilarang, tetapi kalau dilakukan di tempat yang salah dengan cara yang salah, maka jadilah sebuah "kejahatan".

Contohnya, kalau Anda merokok di sebuah rumah sakit, maka Anda melakukan kejahatan karena rumah sakit merupakan kawasan terlarang untuk merokok.



Dengan kata lain, semua ada aturannya. Aturan yang harus dipahami dan dipatuhi oleh kedua belah kubu yang berseberangan tersebut.

Keduanya memiliki hak dan kewajiban. Tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Keduanya harus tahu mana yang merupakan hak mereka dan bukan.

10 Tips Menjadi Perokok Tahu Aturan

Menjadi seorang perokok tidak berarti menjadikan seseorang otomatis sebagai orang yang tidak taat hukum. Dalam keseharian, banyak terlihat perokok tahu aturan dan taat pada hukum, meskipun banyak juga yang tidak.

Oleh karena itu, ada beberapa tips dari, saya, yang hingga kini masih menyandang status sebagai perokok, untuk menghindarkan diri dari kemungkinan bentrokan dengan kalangan anti rokok.


Tips dari saya adalah sebagai berikut

1) Jangan merokok di tempat yang memiliki tanda "Dilarang Merokok"

Tanda dilarang merokok itu sangat mudah dipahami. Gambar rokok diberi garis merah (atau warna apapun) menyilang adalah penanda sebuah kawasan dimana kegiatan merokok tidak diperbolehkan.

Jadi jangan lakukan itu.

Antipati terhadap kaum perokok seringkali juga berasal dari tindakan para perokok yang sering mengabaikan gambar larangan ini.

Kalau tidak ada gambar larangan, jangan otomatis dianggap bahwa Anda diperbolehkan menyalakan rokok. Banyak tempat tidak memilikinya tetapi sebenarnya tercantum dalam hukum sebagai kawasan tanpa rokok.

Beberapa tempat yang sudah pasti merupakan kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit, stasiun, kendaraan umum, restoran, dan masih banyak lainnya. Para perokok harus mengetahui hal ini untuk menjadi perokok tahu aturan.

Kalau Anda ragu apakah sebuah kawasan tanpa rokok atau bukan, jangan keluarkan rokok dan korek Anda. Lebih baik mulut asem dan tidak enak dibandingkan ternyata kita salah dan melanggar aturan.

2) Jangan merokok dekat anak-anak atau ibu hamil

Aturan bukan hanya berbentuk hukum, tetapi ada etika dan norma juga dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum tidak tertulis.

Seorang perokok harus juga memiliki pengetahuan tentang hal ini.

Merokok di dekat anak-anak dan ibu hamil, sangat tidak menunjukkan sikap perokok tahu aturan.

Asap rokok yang ditengarai berbahaya bagi kesehatan, tentu akan riskan mempengaruhi kondisi kedua orang dalam kategori ini.

Janin dalam kandungan bisa terpapar rokok dan mengalami kelainan. Begitu juga dengan anak-anak, kesehatan mereka sangat mungkin terpengaruh oleh asap rokok.

Oleh karena itu, tahan keinginan merokok dan carilah tempat lain untuk melakukannya. Meskipun di tempat itu tidak ada tanda larangan merokok, tetapi keberadaan anak-anak dan ibu hamil, mau tidak mau mengharuskan Anda untuk tidak melakukannya.

3) Jangan merokok sambil berkendara

Bukankah belum ada larangannya? Di Indonesia memang tidak ada aturan yang melarang merokok sambil berkendara.

Toh mobil milik sendiri.

Tetapi, pernahkah terbayang :

  • gangguan terhadap konsentrasi berkendara
  • jalan raya bukan asbak dan ada larangan membuang sesuatu ke atasnya
  • bara dari rokok bisa melukai pengendara lain kalau dibuang sembarangan
  • kalau di dalam mobil ada anak Anda dan juga istri yang sedang hamil, tidak kah kasihan kepada mereka?

Banyak pengendara yang masih sembrono melakukan hal ini. Padahal hal ini, berlawanan dengan mentalitas perokok tahu aturan dan beresiko besar.

4) Perhatikan bungkus, abu dan puntung rokok!

Memang, merokok tidak melanggar aturan. Itu tidak dibantah.

Tetapi, membuang sampah sembarangan cermin ketidaktaatan kepada aturan. Sementara, bungkus, abu, dan puntung rokok bisa dikategorikan sampah dan harus dibuang ke tempat yang seharusnya.

(Baca juga :5 Jenis Sampah dan Polusi Yang Disebabkan Seorang Perokok)

Pastikan kalau semua sisa dari kegiatan merokok yang Anda sukai itu dibuang ke tempat yang seharusnya. Kalau itu tidak dilakukan, maka bisa jadi kita termasuk perokok tidak tahu aturan.

Jangan lupa puntung rokok mengandung racun yang juga berbahaya bagi lingkungan ya.

5).Mintalah Izin

Hal ini harus dilakukan kalau Anda bertamu.

Walaupun tidak ada tanda dilarang merokok, tetapi rumah seseorang adalah wilayah pribadi. Peraturan ditetapkan oleh si empunya.

Kalau keinginan merokok sudah tidak tertahan, mintakah izin kepada yang punya rumah. Caranya bisa secara halus dengan menanyakan apakah tuan rumah memiliki asbak.

Begitu pula kalau Anda berada di tempat yang Anda ragu diperbolehkan atau tidak dilarang merokok. Kemudian ada orang yang sudah lebih dauhulu berada disana.

Mau tidak mau, Anda harus menanyakan kepadanya, apakah ia berkeberatan bila Anda merokok.

Hal kecil, tetapi bisa justru menghindari perdebatan panjang.

6) Perhatikan kondisi sekitar

Banyak kejadian yang memakan korban jiwa terjadi hanya karena keteledoran seorang perokok melihat situasi sekitar.

Memang, bisa diharapkan tidak ada larangan merokok terpampang di sebuah kios bensin eceran. Jarang ada yang mau repot memberikan tanda itu.

Tetapi, bagaimanapun uap bensin tidak terlihat oleh mata.

Akan menjadi kombinasi yang sangat mematikan kalau dicampur dengan rokok menyala. Banyak kasus sudah menunjukkan hal itu.

Begitu pula puntung rokok menyala. Ditengarai ratusan bahkan ribuan hektar hutan hilang setiap tahun karena terbakar hanya karena seorang ceroboh membuang puntung rokoknya sembarangan.

7)  Arahkan semburan asap dengan baik

Perhatikan arah semburan asap rokok Anda!

Pastikan arahnya tidak mengenai muka orang. Hal tersebut bisa dianggap tidak sopan.

Kadangkala, saking asyiknya seorang perokok menyedot asap rokoknya, mereka tidak menyadari arah kemana asap tersebut dihembuskan.

Hal ini bisa menganggu orang lain karena asap rokok merupakan polusi yang bisa menyebabkan iritasi dan juga mengandung bahan berbahaya.

Jadi, pastikan jangan sampai mengenai orang lain, baik itu keluarga, teman, atau orang yang tidak kenal. Simpanlah kenikmatan dan "resiko"nya untuk Anda sendiri.

Hal itu sering menjadi pembatas bagi seorang perokok yang tahu aturan atau tidak.

8) Hilangkan bau yang tersisa

Rokok bukan hanya menghasilkan asap dan "kenikmatan". Benda ini juga menyisakan bau yang bisa mengganggu orang lain.

Partikel asap rokok masih akan menempel pada baju dan kulit cukup lama sehingga sering baunya masih tercium oleh orang lain.

Pastikan bau tersebut sudah berkurang sebelum melakukan interaksi dengan teman, rekan, keluarga.

9)  Jangan merokok di dalam ruangan ber-AC

Memang malas sebenarnya harus keluar rumah atau ruangan ber-AC untuk sekedar merokok.

Tetapi, dalam sebuah ruangan dimana sirkulasi udara diatur oleh sebuah mesin, asap rokok bisa sangat mengganggu dan berbahaya bagi orang lain.

Asap itu akan disedot oleh alat pendingin udara tersebut dan kemudian diedarkan ulang kepada orang lain.

Seorang perokok tahu aturan, tidak akan menyalakan rokoknya di dalam sebuah ruangan ber-AC, baik ada tanda larangan merokok atau tidak.

10)  Mengalah pada kaum non perokok

Ini tips bagi perokok tahu aturan yang terakhir.

Pasti tidak mengenakkan untuk melakukannya.

Apalagi kita sudah yakin tidak ada tanda larangan , yakin bahwa tidak ada ibu hamil atau anak-anak. 
Juga tersedia tempat sampah dan asbak untuk membuang sisa kotorannya.

Tetapi, tidak jarang, banyak kaum anti rokok, yang sering memaksakan kehendaknya agar Anda tidak merokok di hadapannya.

Kalau saya, maka jalan yang dipilih adalah mengalah dan menepi. Saya akan mencari tempat lain.

Walau saya tahu tidak melanggar aturan, tetapi percuma berdebat panjang lebar dengan orang yang "tidak tahu aturan". Mereka hanya mengedepankan ego saja tanpa melihat fakta dan aturan.

O ya jangan salah. Bukan hanya banyak perokok yang tidak tahu aturan, tetapi kaum non perokok pun banyak yang tidak paham dan menaati aturan yang ada.

Nah, kira-kira begitulah 10 tips menjadi perokok tahu aturan.

Kalau Anda ingin berbagi tips lainnya, saya persilakan untuk mengisi kolom komentar atau bahkan mengirimkannya kepada saya untuk dipasang di blog ini.


Sekali lagi, menjadi seorang perokok bukanlah sebuah kejahatan. Itu adalah sebuah pilihan. Tidak ada alasan bahwa dengan merokok kita mengabaikan aturan atau norma sopan santun dan etika hanya demi kesenangan kita sendiri.


Semoga bisa berguna.

(Catatan : perkembangan usaha berhenti merokok hari ini cukup sukses. Hanya 2 batang rokok sejauh ini yang sudah saya isap. Mudah-mudahan bisa sampai ke titik 0)

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon