Tuesday, November 29, 2016

Sebaiknya Tidak Merokok Sambil Berjalan

Tanda larangan merokok sambil berjalan di Jepang - Sumber Tofugu.com
Sebuah hal yang biasa melihat pemandangan orang merokok sambil berjalan di Indonesia. Setiap hari hal seperti itu bisa terlihat dan dimana saja, tidak di kota besar atau di desa, berjalan sambil merokok sudah dianggap umum dan lazim.

Padahal di banyak negara kebiasaan tersebut semakin lama, semakin ditekan dan terus diusahakan untuk dikurangi.

Salah satu diantaranya di Jepang.

Beberapa kota di Jepang, salah satunya di Tokyo, sudah mulai menerapkan aturan yang membatasi ruang gerak para perokok untuk melakukan kegiatan mengisap asap tembakau itu sambil berjalan. Di salah satu distriknya, Shinjuku, merokok sambil berjalan tidak lah boleh untuk dilakukan.

Di beberapa negara lain pun gerakan anti merokok sambil berjalan semakin gencar dilakukan untuk mendorong pemerintah mereka mengeluarkan hukum tentang itu.

Ada banyak alasan mengapa merokok sambil berjalan memang seharusnya dilarang. Saya sendiri sebagai seorang perokok pun memaklumi dan justru berharap suatu waktu Indonesia pun mempunyai larangan yang sama.

Alasan mengapa merokok sambil berjalan seharusnya tidak dilakukan

Sejauh ini memang belum ada aturan yang melarang orang merokok sambil berjalan, tetapi kegiatan tersebut sebaiknya tidak dilakukan.

Perokok seharusnya berhenti dan mencari tempat kalau memang sedang merasa harus merokok.

Alasannya :


1) Dapat melukai orang



Rokok untuk dapat dinikmati harus dibakar ujungnya. Dengan kata lain, ada bara api menyala. Dan, bara api bisa menyebabkan luka bakar bila menyentuh kulot manusia.

Seseorang yang merokok sambil berjalan, apalagi di area publik, beresiko untuk melukai entah orang lain atau dirinya sendiri. Saat bergerak dan berpapasan dengan banyak orang, besar kemungkinan terjadi benturan atau senggolan antar pengguna jalan, dan ini memperbesar kemungkinan rokok menyala tersebut mengenai si perokok atau orang lain.

2) Perokok pasif



Mau tidak mau, kalau merokok pasti ada asapnya. Jika hal itu dilakukan sambil bergerak, apalagi di area yang padat pejalan kaki, non perokok seperti dipaksa untuk mengisap udara yang dihembuskan sang perokok.

Mereka menjadi perokok pasif, padahal mereka tidak menghendakinya.


3) Menyebarkan sampah



Ingat juga kalau perokok pasti menghasilkan sampah dalm bentuk abu rokok dan juga puntung.

Di jalan biasanya tidak disediakan asbak atau bak penampung. Jadi, sangat besar sekali, dan biasanya memang terjadi, kalau sampah-sampah rokok bertebaran dan mengotori jalanan.


Nah, demi ketertiban dan kenyamanan semua pengguna jalan, kegiatan berjalan sambil merokok memang tidak seharusnya dilakukan.

Apalagi, meski tidak ada larangan resmi, tetapi ada aturan hukum tentang larangan membuang sampah sembarangan. Ada sanksinya. Juga menyebabkan kecelakaan yang melukai orang lain pun ada aturannya.

Oleh karena itu, bila desakan untuk merokok datang, sebaiknya mencari tempat dan berhenti.

Bukan begitu, kawan?

Friday, November 25, 2016

Merokok Dilarang di Taman dan Pantai Kota New York


Bila Anda seorang traveler sekaligus perokok dan kebetulan sedang melancong ke New York, janganlah merokok di taman-taman yang ada. Juga, jangan lakukan itu di area pantai kota yang dikenal sebagai Big Apple (Apel Besar) itu

Sejak tahun 2013 ada aturan yang menetapkan bahwa merokok dilarang di taman dan pantai kota tersebut. Meskipun sempat mendapat gugatan dari kelompok yang memperjuangkan hak para perokok, aturan tersebut ditetapkan berlaku oleh pengadilan.

Jika hal itu dilakukan maka bersiaplah untuk menerima denda sebesar US$ 50.

Meskipun demikian, bila posisi Anda merokok berada di luar taman, termasuk di jalanan yang mengitari taman, hal tersebut diperkenankan.

Alasan pelarangan kegiatan merokok di taman dan pantai adalah agar semua orang dapat menikmati udara segar dan keindahan alam di berbagai fasilitas luar ruangan (outdoor)

----
Sumber : New York Court Upholds Ban On Outdoor Smoking In Parks

Saturday, November 19, 2016

Jangan Merokok di Dalam Rumah, Kasihani Keluarga Anda


Siapa yang bisa melarang seseorang merokok di dalam rumahnya sendiri? Tidak ada. Kecuali anggota keluarga yang berada di dalam rumah itu, tidak ada seorang pun yang berhak melarang seseorang melakukannya.

Tetapi, boleh kan menganjurkan? Diikuti atau tidak itu tetap hak individu, tetapi tidak ada salahnya memberitahukan bahwa kebiasaan merokok di dalam rumah, bahkan rumah sendiri sekalipun tetap mungkin menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan.


Bukan berarti ingin membatasi hak Anda, tetapi justru karena saya sadar tentang adanya resiko yang harus dihadapi kalau hal itu dikerjakan.

Sudah bukan sebuah isapan jempol, juga bukan hoax bahwa asap rokok mengandung banyak sekali bahan berbahaya yang bisa menimbulkan berbagai jenis kanker. Efeknya bukan hanya dirasakan oleh si perokok itu sendiri, tetapi juga dihadapi oleh orang di sekitarnya.

Kantor berita Inggris, BBC pernah menyebutkan bahwa ada lebih dari 600.000 kematian di dunia setiap tahun yang disebabkan oleh asap rokok. Yang menjadi perhatian dunia adalah karena ke 600 ribu orang ini tidak merokok, tetapi dalam keseharian, ternyata mereka sering terpapar asap rokok yang dihisap oleh orang sekitarnya. (Sumber berita : Passive smoking kills 600,000)

Sebuah angka yang besar sekali.

Hal ini menunjukkan bahwa merokok itu sendiri, walau memang dilakukan oleh seseorang, yang terkena dampaknya bukan hanya orang itu. Banyak orang lain yang kebetulan berdekatan dengannya juga iut menanggung resiko.

Mereka menjadi passive smoker atau perokok pasif istilahnya. Mereka tidak berniat mengisap rokok, tetapi terpaksa mengisapnya.


Nah, itulah mengapa, saya akan tetap menyarankan pada rekan sesama perokok untuk tidak membiasakan merokok di dalam rumah. Terutama di saat anak dan istri berada di dalamnya.

Hal itu bertujuan untuk menghindarkan orang-orang yang kita sayang tersebut dari bahaya akibat asap rokok.

Sudah diketahui bersama, bahwa ukuran ruangan sebuah rumah, di zaman serba mahal ini, seringkali kecil sekali. Terkadang luas area yang bisa dipakai pun teramat sangat sempit.

Bisa dibayangkan kalau asap rokok yang disemburkan dalam ruangan seperti itu? Asap tersebut akan seperti "menggantung" di dalam ruangan karena aliran sirkulasi yang kurang lancar. Hasilnya, sangat besar kemungkinan asap tersebut kemudian terhisap oleh anak-anak kita.

Bukan sebuah masalah kalau seorang perokok tidak terlalu peduli pada dirinya sendiri. Hidup hidup ku, jadi saya bisa melakukan sekehendak hatinya, tetapi sudah sewajarnya kita memperhatikan mereka-mereka yang kita sayangi.

Pertanyakan, bagaimana kalau anak kita yang terkena efek dari asap rokok tersebut? Tidak kah akan membuat khawatir, cemas, dan pusing sendiri?

Bagaimana dengan janji untuk menjaga dan melindungi keluarga, ketika ternyata kita sendiri justru menjadi sang penyebar bahaya?

Oleh karena itu, kawan sesama perokok. Bersikaplah sedikit waspada. Tidak sulit untuk melangkahkan kaki sebentar keluar dari rumah ke halaman atau ruang terbuka. Disana sirkulasi udara jelas lebih bebas dan kemungkinan asap tersebut terhisap oleh orang lain kecil.

Memang tidak nyaman, tetapi bukankah kita melakukannya untuk keluarga? Bukankah kita juga rela bekerja keras, yang juga tidak nyaman, demi keluarga? Mengapa kita tidak bisa melakukannya dalam hal mengatur kebiasaan merokok kita?

Daripada membuat anak dan istri beresiko terkena berbagai penyakit, saya lebih memilih untuk meluangkan waktu sejenak ke teras depan rumah ketika keinginan merokok itu datang.

Bagaimana dengan Anda?



Monday, November 7, 2016

Chanunpa : Pipa Perdamaian Suku Sioux

Pipa perdamaian

Merokok atau mengisap asap tembakau sering dipandang sebagai sebuah kegiatan yang tidak memiliki makna apa-apa selain kesenangan bagi yang melakukannya. Pada kenyataannya tidak demikian halnya.

Banyak budaya yang ternyata tidak lepas dari kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah suku Sioux (Lakota), Indian, suku asli di benua Amerika.

Suku yang kalau di film-film digambarkan sebagai suku yang gemar berperang memiliki yang namanya Chanunpa. Benda ini terkadang juga disebut dengan c'anupa atau chanupa.

Chanunpa adalah pipa, tentu saja bukan pipa ledeng untuk mengalirkan air, tetapi untuk mengisap asap tembakau (atau bahan lainnya).

Biasanya terbuat dari batang kayu yang dilubangi dan diberikan berbagai hiasan berupa bulu burung rajawali, bulu binatang atau manusia, serta diukir.

Chanunpa sering disebut oleh orang sebagai PIPA PERDAMAIAN karena biasanya dipergunakan saat mengadakan perjanjian damai antar suku Indian di Amerika. Tetapi, sebenarnya penggunaannya lebih dari itu.

Mengisap asap tembakau atau merokok dengan Chanunpa biasanya dilakukan, selain menandai dimulainya atau dihentikannya peperangan, juga untuk mendiskusikan perjanjian dagang, atau dalam musyawarah lainnya.

Merokok dengan Chanunpa tidak dilakukan setiap hari. Sifat penggunaannya lebih pada seremonial. Pipa ini dianggap keramat dan hanya dikeluarkan pada acara-acara khusus.

Pipa "perdamaian" ini dipercaya oleh suku Sioux dibawa oleh seorang wanita suci bernama. Pipa ini dianggap merupakan bagian dari 7 ritual suci yang diberikan oleh wanita tersebut kepada suku Sioux.

Dengan memakai pipa ini, siapapun yang mengisapnya akan dibawa menjadi lebih dekat pada Sang Pencipta atau Makhluk-makhluk suci lainnya.

Bisa dikata Chanunpa, Pipa Perdamaian, memiliki peran lebih dari hanya kesenangan pribadi bagi yang merokok melaluinya. Ada nilai-nilai kepercayaan dan budaya di dalamnya.

Nama Chanunpa hanya dipakai dalam suku Sioux atau Lakota. Suku-suku Indian lainnya memiliki nama mereka sendiri terhadpa benda yang sama. Juga tidak semua suku Indian di Amerika menggunakan pipa perdamaian. Ada banyak suku yang tidak memiliki tradisi ini.

Thursday, November 3, 2016

Jumlah Perokok Di Cina : Wooww... Jumlah Penduduk Indonesia Lewat

Jumlah perokok di Indonesia kalau menurut beberapa sumberpada tahun 2013 sudah mendekati angka 58 juta orang. Sebuah jumlah yang sangat luar biasa besar. Kalau dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang mendekati angka 250 juta jiwa, maka rasionya menjadi hampir 1 : 4 alias ada 1 perokok pada setiap 4 orang.

Meskipun demikian, jangan langsung membelalakkan mata melihat angka tersebut. Masih ada negara lain yang ternyata jumlahnya melebihi angka perokok di Indonesia hingga beberapa kali lipat. Negara tersebut adalah Cina atau Tiongkok.

Menurut website Tobacco Atlas, sebuah organisasi yang memantau kegiatan mengisap tembakau ini di berbagai negara, jumlah perokok di Cina mencapai angka 284,837,000 orang. Angka ini melebihi jumlah penduduk Indonesia (termasuk yang bukan perokok).

Rasio jumlah perokok di negara Tirai Bambu itu memang masih di bawah rasio perokok di Indonesia, yaitu sekutar 21 persen (Indonesia 23%), tetapi jumlahnya hampir 6 kali lipat dari angka perokok di negara kita.


Jumlah perokok di negara berpenduduk terbanyak di dunia ini juga mencakup lebih dari 8 juta perokok di bawah umur. Selain itu 43% pria di Cina adalah perokok.

Rasio perokok wanita lebih rendah yaitu hanya sekitar 2.1%, tetapi jangan dibilang sedikit karena angka tersebut kalau dikalikan dengan total penduduk negara darimana panda hidup itu berarti sama dengan hampir 12 juta orang.

Besarnya jumlah perokok di Cina eratk kaitannya dengan budaya warisan masa lampau. Di masa lalu kebiasaan mengisap asap tembakau dan opium sudah dilakukan oleh banyak orang. Hal itu ternyata terus berlanjut hingga saat ini.

Sayangnya, kebiasaan tersebut juga menyebabkan setidaknya 1.3 juta warga Cina meninggal akibat kebiasaan tersebut.

Sunday, October 30, 2016

Di India, Rokok tidak boleh dijual dalam jarak 33 meter dari sekolah


India adalah salah satu negara di Asia Selatan. Negara dengan penduduk di atas satu milyar ini juga menghadapi masalah dengan semakin bertambahnya jumlah perokok di negara tersebut.

Menurut catatan pada tahun 1980 hanya ada sekitar 5.2 juta orang India yang merokok tahun 1980, tetapi pada tahun 2012, jumlahnya sudah mencapai 12..7 juta. Memang dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 50 juta perokok, rationya termasuk kecil, yaitu hanya 1% dari total penduduk negara tersebut.

Meskipun demikian, untuk mencegah meluasnya rokok dalam kehidupan sejak tahun 2004, negara dengan mayoritas penduduk beragam Hindu ini memiliki COPTA, yaitu The Cigarettes and Other Tobacco Products (Prohibition of Advertisement and Regulation of Trade and Commerce, Production, Supply and Distribution) Act. Dalam bahasa Indonesia COPTA adalah Undang-undang tentang pelarangan iklan dan perdagangan rokok dan berbagai produk tembakau.

Dalam aturan ini diatur bagaimana perdagangan rokok dan produk tembakau lainnya sehingga tidak membahayakan bagi anak di bawah umur.

Salah satu poin utamanya adalah melarang penjualan rokok kepada dan oleh anak di bawah umur. Selain itu COPTA juga membuat batasan bahwa penjualan rokok tidak boleh dilakukan dalam jarak 100 yards atau sekitar 33 meter dari sekolah terdekat.

Sama dengan Indonesia, merokok juga merupakan hal terlarang di beberapa tempat umum seperti stasiun kereta atau terminal bis.

Pelanggar aturan ini dapat dikenakan denda 200 Rupee (1 Rupee = 195 Rupiah).

Wednesday, October 19, 2016

Betulkah Harga Rokok di Indonesia Lebih Murah Dibandingkan di Luar Negeri?


Setiap tahun, perdebatan tentang rokok selalu terjadi pada saat pemerintah hendak menaikkan cukai barang yang satu ini. Yang paling santer gaungnya adalah suar dari kaum anti rokok.

Dari tahun ke tahun, mereka tak hentinya menyuarakan agar pemerintah menaikkan harga rokok setinggi mungkin. Mereka berpendapat bahwa harga rokok di Indonesia lebih murah dan terlalu rendah dibandingkan di "luar negeri".

Mereka berpendapat bahwa murahnya harga rokok inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia gemar mengisap lintingan tembakau ini. Oleh karena itu, mereka selalu tak putusnya menyerukan agar harga rokok dinaikkan setinggi-tingginya, setiap tahunnya.

Pertanyaannya betulkah harga rokok di Indonesia lebih murah dibandingkan negara-negara lain?

Jawabnya ternyata, Tergantung! Bisa ya, bisa tidak. Kesemuanya tergantung negara mana yang dijadikan perbandingan karena "luar negeri" itu luas sekali dan ada ratusan negara.

Kalau diambil contoh rokok Marlboro dengan isi 20 batang, maka jawabannya bisa terlihat di bawah ini.


  • Australia - $ 16/bungkus
  • New York (Amerika Serikat) - $ 12/bungkus
  • Kentucky (Amerika Serikat) - $ 5-6/bungkus
  • Pakistan - $ 0.98/bungkus
  • Indonesia - $ 1.5/bungkus (kurs US$ 1 = Rp. 13.000.-)

Jadi, klaim kaum anti rokok bahwa harga rokok di Indonesia lebih rendah dibandingkan di luar negeri, bisa betul dan bisa salah.

Kira-kira apakah betul harga rokok yang mahal akan membuat orang berhenti merokok?

Silakan analisa dan terjemahkan fakta berikut ini.

Dengan harga yang 4 kali lipat hingga 8 kali lipat harga di Indonesia, TERNYATA masih tetap banyak orang yang merokok. CDC, Center for Diseases Control and Prevention, badan pemerintah yang bertugas mengawasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat mencatat (tahun 2014) lebih dari 40 juta orang dewasa di negara Paman Sam tersebut merokok. Belum termasuk yang di bawah umur karena dalam datanya, perokok yang tercatat berusia 18 tahun ke atas (dewasa)

Sedangkan data perokok Indonesia, tahun 2013, adalah 58 juta orang termasuk perokok di bawah umur.

Wednesday, October 12, 2016

Perokok Pasif dan Kanker Payudara, Adakah Hubungan Antara Keduanya?


Perdebatannya masih alot. Ada yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara wanita bukan perokok yang terkena kanker payudara akibat terlalu sering berada di dekat orang yang merokok. Tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa menjadi perokok pasif dan kanker payudara berhubungan erat.

Sebuah studi di Cina menyimpulkan bahwa berada di dekat orang yang merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara pada seorang wanita. Silakan lihat sumbernya di sini.

Penelitian yang sama menyebutkan bahwa wanita yang sudah menopause memiliki resiko lebih besar dibandingkan yang belum memasuki masa menopause.

Hasil studi ini memang tidak memvonis bahwa seorang wanita perokok pasif yang sering terpapar asap rokok pasti terkena kanker payudara. Meskipun demikian, terdapat indikasi positif kalau berbagai zat yang terkandung dalam asap rokok, yang dihisap non perokok bisa memberikan akibat tersebut.

Pada tahun 2007 , sebuah penelitian dari National Institute of Environmental Health Science menemukan paling tidak 20 karsinogen berbahaya yang bisa menjadi pemicu kanker pada organ wanita tersebut.

Hal ini perlu mendapat perhatian dari siapapun, termasuk para perokok atau non perokok karena kanker payudara adalah penyebab kematian wanita posisi no 2 dan hanya berada di bawah kanker paru-paru yang diakibatkan karena merokok.

Memang para peneliti dan ilmuwan masih memperdebatkan ada atau tidaknya hubungan antara menjadi perokok pasif dan kanker payudara, tetapi dengan beberapa surveo dan penelitian ini, sudah seharusnya sikap hati-hati diambil.

Wednesday, October 5, 2016

Perokok Cerutu Dunia #3 : Winston Churchill

Kalau membayangkan tokoh yang satu ini dalam penerbangan di zaman sekarang, bisa terbayang repotnya para pramugari dan pramugara menghadapinya. Untungnya ia sudah tidak ada.

Sir Winston Churchill atau nama lengkapnya adalah Sir Winston Leonard Spencer-Churchill namanya.

Ia adalah Perdana Menteri Inggris pada periode 1940-1945 dan memimpin Britania Raya dalam Perang Dunia ke-2. Keberaniannya terkenal dalam menghadapi gempuran tentara Jerman di kala itu. Ia juga sempat sekali lagi menjadi PM Inggris di tahun 1951-1955.

Mengapa kalau ia masih ada staff di penerbangan komersial bisa kerepotan?

Yah, pada masa ia menjabat sebagai PM acapkali ia harus pergi ke berbagai tempat menggunakan pesawat militer. Untuk menghindari kemungkinan disergap musuh dan senjata anti pesawat udara, terkadang pesawat yang ditumpanginya harus terbang sangat tinggi.

Masalahnya, untuk itu semua orang di dalamnya, saat itu harus mengenakan masker oksigen karena udara yang menipis di ketinggian. Dan, pria kelahiran tahun 1874 ini selalu menolak.

Alasannya untuk menolak adalah karena kalau mengenakan masker, ia tidak bisa melakukan kegemarannya, merokok cerutu.

Churchill terkenal sebagai seorang yang menggemari kegiatan mengisap asap itu. Dalam sehari ia bisa menghabiskan lebih dari 10 cerutu, yang biasanya cerutu Kuba.

Bahkan, ia sempat meminta dibuatkan masker oksigen khusus yang membuatnya tetap bisa merokok selama berada di dalam pesawat.

Kegemarannya merokok tidak surut bahkan dalam pertemuan dengan tokoh pemimpin negara lain.

Dalam sebuah jamuan makan siang dengan Raja Arab Saudi di kala itu, Raja Ib'nu Saud, yang terkenal tidak mau ada yang merokok selama ia berada di acara, Churchill mengajukan argumen.

Ia berkata bahwa hal itu adalah merupakan ritualnya untuk merokok cerutu dan minum alkohol sebelum, sesudah, dan bahkan saat jeda jamuan makan.

Hasilnya, sang raja menerima argumennya dan Churchill tetap mengisap cerutunya saat bersama orang yang sangat anti rokok.

Nah, bisa dibayangkan kalau kekeraskepalaan Churchill ada dalam penerbangan komersial masa kini, yang selalu non smoking?

Pastilah kehadirannya akan membuat bingug para staff pesawat.

Tetapi, itu hanyalah andaikata saja.

Pria yang mendapat Nobel Kesusteraan pada tahin 1963 ini wafat di tahun 1965. Jadi, tidak perlu ada pramugari atau pramugara yang kebingungan karenanya.

Friday, September 30, 2016

Pengaruh Buruk Merokok Pada Tulang Manusia

Sejauh ini kebanyakan slogan anti merokok masih ditekankan pada efek buruknya terhadap oragn-organ pernapasan. Ada satu hal yang sering terlupakan, yaitu pengaruh buruk merokok pada tulang manusia.

Seorang ahli osteoporosis dari Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat , Primal Kaur mengatakan bahwa merokok dapat membawa dampak bagi kesehatan dan pertumbuhan tulang.

Dalam penjelasannya disebutkan pengaruh buruk merokok pada tulang manusia, sebagai berikut :

1. Pada usia pertumbuhan 

Sejak masa kecil hingga usia 30 tahun dikenal sebagai periode utama pertambahan berat dan massa tulang. Merokok dapat menghambat pertambahan massa tulang yang berakibat tulang menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.

2. Berkurangnya hormon esterogen

Pada usia 40-50 tahun, wanita perokok akan semakin cepat kehilangan hormon esterogen yang penting untuk menjaga kekuatan tulang. Hal ini dikarenakan kebiasaan merokok akan memaksa hati memproduksi enzim perusak hormon esterogen untuk menanggulagi dampak zat-zat kimia dan nikotin yang masuk ke dalam tubuh.

3. Bertambahnya hormon perusak tulang

Merokok memicu pertumbuhan yang abnormal dari hormon "cortisol". Pada saat bersamaan zat-zat racun yang masuk ke dalam tubuh menghambat tugas hormon calcitonin untuk membangun sel-sel tulang yang baru.

Sebagai imbasnya, tulang menjadi lebih rapuh.

4. Berkurangnya osteoblast

 Nikotin dan radikal bebas akibat rokok menjadi penyebab matinya osteoblast atau yang dikenal sebagai sel pembuat tulang.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seorang perokok yang mengalami patah tulang akan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan non-perokok.

Itulah pengaruh buruk merokok pada tulang menurut dr. Primal Kaur sang ahli osteoporosis.

Sumber : The effects of smoking on bone health


Monday, September 26, 2016

Merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan

Para perokok Indonesia tahu bahwa rokok berbahaya bagi paru-paru mereka. Tetapi, mungkin hanya sedikit yang tahu kalau merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Beberapa penelitian menunjukkan kalau merokok ditengarai merupakan salah satu penyebab dari AMD (Aged Related Macular Degeneration) yang sejauh ini belum ditemukan obatnya.

Seorang penderita AMD, tergantung tingkat dari penyakitnya bisa mengalami penglihatan yang kabur, blur atau bahkan sama sekali tidak bisa melihat.

Apa itu Macular Degeneration?

Dalam bagian retina mata terdapat bagian yang bernama Macula atau Makula. Fungsi bagian ini adalah mengumpulkan detil dari sesuatu yang dilihat oleh mata sebelum kemudian ditransfer ke otak untuk menjadi "penglihatan".

Makula terbentuk dari sel-sel dan dalam penyakit AMD, maka sel-sel tersebut menjadi rusak dan berkurang kemampuannya dalam menangkap detil. Hasilnya, pandangan akan menjadi kabur dan tidak fokus. Dalam kasus berat, penderita bisa benar-benar kehilangan penglihatan.

Merokok memperbesar resiko AMD dua kali lipat

Penyebab AMD bervariasi dari mulai genetik yang berkaitan dengan ras. Tetapi, kandungan racun yang diisap oleh seorang perokok memperbesar kemungkinan terkena penyakit ini sebanyak dua kali lipat.

Seperti diketahui, kandungan asap rokok terdiri dari bahan-bahan kimia yang dapat merusak sel-sel tubuh. Sel-sel makula termasuk di dalamnya.

Silakan baca cerita pengalaman seorang perokok, Marlene yang mengalami AMD karena merokok di sini. Untuk melihat penjelasan lebih detil mengenai AMD silakan lihat artikel ini. (Dalam bahasa Inggris)

Jadi kawan, selain Anda harus menjaga paru-paru, perhatikan juga kesehatan mata Anda.