Sunday, September 18, 2016

Mampukah Foto Menjijikkan Pada Bungkus Rokok Mengurangi Jumlah Perokok?

Foto menjijikkan pada bungkus rokok memang akan membuat mual siapapun yang melihatnya. Bahkan, cukup banyak perokok yang merasa perutnya tidak enak setiap kali mereka melihatnya.

Memang, ini merupakan salah satu target yang ingin dicapai oleh departemen kesehatan, yaitu menimbulkan rasa tidak enak pada kaum pembeli rokok. Target akhirnya adalah bahwa mereka akhirnya akan menghentikan kebiasaan yang dianggap buruk tersebut, merokok.

Hanya pertanyaannya benarkah foto-foto menjijikkan nan tidak sedap dipandang mata pada bungkus rokok memberikan efek jera?

Sayangnya, ternyata justru tahun 2015 dan 2016, dua tahun setelah peraturan tentang pemasangan gambar menjijikkan pada bungkus rokok tersebut dikeluarkan, jumlah perokok Indonesia tetap bertambah. Alhasil, negara ini menempati peringkat ke-1 dunia dan mengalahkan Cina maupun Rusia.

Diperkirakan lebih dari 60 juta orang adalah perokok. Rekor lainnya adalah wanita perokok Indonesia merupakan yang terbanyak juga di dunia. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memprediksi hingga tahun 2025 jumlah perokok Indonesia bisa mencapai angka 90 juta orang.

Mengherankan bukan.

Mengapa hasil dari pemasangan gambar menjijikkan pada bungkus rokok tidak menghasilkan hasil seperti yang diharapkan? Padahal kalau berdasarkan pengalaman pribadi, banyak perokok yang mual melihat gambar tersebut.

Ada yang salah dengan kebijakan tersebut?

Kebiasaan orang Indonesia membuat efek foto menjijikkan pada bungkus rokok tidak maksimal

Bisakah kita palingkan mata sejenak di luar hal merokok di Indonesia. Tepatnya di jalan-jalan raya di seluruh Indonesia.

Pelanggaran lalu lintas berat banyak sekali terjadi, seperti berkendara melawan arah, bersepeda motor tanpa helm, pengendara di bawah umur dengan mudahnya berkeliaran, penumpang bergantungan di pintu metromini, dan masih banyak hal sejenis lainnya.

Apa kaitannya?

Berbagai pelanggaran lalu lintas itu sendiri merupakan hal-hal yang berbahaya. Tindakan-tindakan tersebut dapat memberikan efek yang mematikan, dan sudah banyak kejadian yang membuktikan hal tersebut. Ribuan nyawa melayang setiap tahunnya menjadi korban.

Apakah masyarakat Indonesia kapok dan berhenti melakukannya?

TIDAK. Sama sekali tidak. Justru pelanggaran-pelanggaran tersebut cenderung meningkat.

Padahal efek mematikan dari tindakan-tindakan berbahaya tersebut lebih cepat terjadinya. Seseorang bisa tiba-tiba kehilangan nyawa, luka berat, diamputasi karena hal-hal tersebut. Tetapi, contoh-contoh yang sudah ada tidak membuat orang jera. Mereka terus mengulanginya.


Lalu, apa bisa mengharapkan masyarakat yang sepertinya tidak takut kehilangan nyawa di keseharian untuk menjadi takut dan terpengaruh oleh foto menjijikkan pada bungkus rokok tersebut.

Mereka tahu apa yang ingin disampaikan, merokok itu berbahaya.

That's it.

Hanya, kalau dibandimgkan dengan kehilangan nyawa di jalan, jelas bahaya merokok terlihat tidak seberbahaya berkendara di jalan. Kalau di jalan saja, masyarakat Indonesia seperti mengabaikannya, lalu bagaimana bisa mereka gentar hanya karena foto-foto tersebut.

Apalagi, foto-foto tersebut mudah sekali untuk diabaikan.Cukup dengan memalingkan muka saat membuka bungkus rokok pun sudah selesai, tidak terlihat. Apalagi sering dibantu oleh keberadaan pita cukai yang menutupi sebagian foto tersebut.

Beres sudah.

Kalaupun memang tidak tahan, cukup membeli kotak rokok khusus dan memindahkan rokok dari bungkus bergambar ke tempat tersebut. Tidak ada lagi gambar memuakkan yang harus dilihat.

Oleh karena itu, bisa dikata sejak pemberlakuannya, sebenarnya foto menjijikkan pada bungkus rokok tidak efektif di masyarakat Indonesia. Masyarakat lebih takut pada kenaikan harga rokok dibandingkan dengan foto-foto tersebut.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon