Setiap tahun, perdebatan tentang rokok selalu terjadi pada saat pemerintah hendak menaikkan cukai barang yang satu ini. Yang paling santer gaungnya adalah suar dari kaum anti rokok.
Dari tahun ke tahun, mereka tak hentinya menyuarakan agar pemerintah menaikkan harga rokok setinggi mungkin. Mereka berpendapat bahwa harga rokok di Indonesia lebih murah dan terlalu rendah dibandingkan di "luar negeri".
Mereka berpendapat bahwa murahnya harga rokok inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia gemar mengisap lintingan tembakau ini. Oleh karena itu, mereka selalu tak putusnya menyerukan agar harga rokok dinaikkan setinggi-tingginya, setiap tahunnya.
Pertanyaannya betulkah harga rokok di Indonesia lebih murah dibandingkan negara-negara lain?
Jawabnya ternyata, Tergantung! Bisa ya, bisa tidak. Kesemuanya tergantung negara mana yang dijadikan perbandingan karena "luar negeri" itu luas sekali dan ada ratusan negara.
Kalau diambil contoh rokok Marlboro dengan isi 20 batang, maka jawabannya bisa terlihat di bawah ini.
- Australia - $ 16/bungkus
- New York (Amerika Serikat) - $ 12/bungkus
- Kentucky (Amerika Serikat) - $ 5-6/bungkus
- Pakistan - $ 0.98/bungkus
- Indonesia - $ 1.5/bungkus (kurs US$ 1 = Rp. 13.000.-)
Jadi, klaim kaum anti rokok bahwa harga rokok di Indonesia lebih rendah dibandingkan di luar negeri, bisa betul dan bisa salah.
Kira-kira apakah betul harga rokok yang mahal akan membuat orang berhenti merokok?
Silakan analisa dan terjemahkan fakta berikut ini.
Dengan harga yang 4 kali lipat hingga 8 kali lipat harga di Indonesia, TERNYATA masih tetap banyak orang yang merokok. CDC, Center for Diseases Control and Prevention, badan pemerintah yang bertugas mengawasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat mencatat (tahun 2014) lebih dari 40 juta orang dewasa di negara Paman Sam tersebut merokok. Belum termasuk yang di bawah umur karena dalam datanya, perokok yang tercatat berusia 18 tahun ke atas (dewasa)
Sedangkan data perokok Indonesia, tahun 2013, adalah 58 juta orang termasuk perokok di bawah umur.
2 comments
lebih murah? gak juga, penghasilan rakyat indonesia masih tergolong kecil
Bisa juga dipandang dari sudut begitu ... tetapi tetap saja mereka merokok, iya nggak sih
EmoticonEmoticon