Saturday, September 17, 2016

Untuk berhenti merokok butuh kemauan extra kuat


Terus terang membaca berbagai artikel tentang tips untuk berhenti merokok, saya kadang merasa geli sendiri. Bukan mengejek atau mencemooh tetapi banyak sekali tips tersebut seperti ditulis tidak berdasarkan pengalaman sendiri. Entah mungkin penulisnya menyadurnya dari tulisan orang lain atau berasal dari pemikiran seseorang yang tidak pernah merokok.

Terkadang naif dan tidak tepat sasaran.

Tidak tepat sasaran karena mereka hanya mempergunakan cara standar saja dengan "menakut-nakuti" para perokok tentang bahaya merokok. Mungkin karena mereka berpikir kalau data dan fakta diungkapkan, maka para perokok kemudian akan tunggang langgang meninggalkan kebiasaannya. Mungkin pula karena mereka mendasarkan tulisan mereka pada asumsi bahwa "perokok adalah orang bodoh".

Yang terakhir itu seharusnya tidak mereka lakukan karena mayoritas perokok tahu persis bahwa kegiatan yang mereka sukai itu mengandung berbagai resiko yang berbahaya. Meskipun demikian, mereka tetap melakukannya.

Bagi saya sendiri, yang masih menjadi seorang perokok hingga saat ini, asumsi-asumsi dasar yang dipakai untuk penulisan artikel tersebut sama sekali tidak mengena.

Pada dasarnya, hanya ada dua cara yang bisa membuat seorang perokok berhenti sama sekali, semuanya berinti pada satu dasar, KEMAUAN YANG KUAT.

Kemauan itu bisa ditumbuhkan dan dipaksakan, atau lahir dari diri sendiri.

Kemauan yang berasal dari pihak luar

Mirip dengan cara merehabilitasi pecandu narkoba, karena merokok juga merupakan kecanduan, harus ada "orang" atau "sesuatu" yang bisa menumbuhkan kesadaran. Mereka benar-benar harus dijauhkan dari rokok sama sekali dan tidak boleh bersentuhan dengan benda tersebut hingga kebiasaan merokoknya hilang sama sekali.

Dengan kata lain kebiasaan lama harus diganti dengan kebiasaan baru.

Untuk memiliki kompleks khusus untuk rehabilitasi kecanduan merokok, tentunya jauh lebih sulit. Jumlah perokok berlipat-lipat mereka yang kecanduan narkoba.

Penerapan tehnik untuk menghadirkan kemauan berhenti merokok pada seseorang bisa dilakukan secara personal dalam lingkup yang lebih kecil.

Keluarga dapat memainkan peran sebagai lembaga rehabilitasi kecanduan merokok. Misalkan istri atau anak atau suami bisa membuat peraturan bersama untuk menjadikan rumah sebagai KAWASAN BEBAS ROKOK. Dengan ini maka ruang sang perokok dipersempit, mereka harus bersusah-susah dulu kalau mau tetap merokok.

Pasangan sang perokok, istri/suami atau anak bisa melakukan tawar menawar atau negosiasi. Misalkan "Kalau papah berhenti merokok, boleh beli mobil baru" dan sejenisnya. Dengan sistem seperti ini, sang perokok mendapatkan sebuah motivasi untuk segera berhenti merokok.

Kreatifitas dari orang-orang di sekitar perokok akan sangat berperan dalam menaklukkan hati dan menimbulkan keinginan untuk menjauhi benda tersebut. Mereka harus mau mengerti dan menyesuaikan dengan karakter sang perokok.

Yang pasti, jangan berupa omelan atau sekedar nasehat tentang bahaya merokok. Penentangan dari sang perokok justru akan semakin keras kalau hal ini dilakukan.

Kemauan dari diri sang perokok

Ini yang paling baik. Kalau memang sudah ada kemauan dari diri sang perokok, maka biasanya mereka akan berjuang dengan berbagai cara. Mulai dari membuat jadwal baru, menggantikannya dengan permen, atau banyak hal lainnya.

Meskipun demikian, mereka harus tetap didampingi dan diingatkan tentang hal itu secara berkala. Godaan merokok ada dimana-mana dan tentunya harus disaingi dengan promosi kegiatan anti merokok.

Kombinasi dorongan dari dalam dan dari luar adalah yang terbaik untuk memastikan seseorang untuk berhenti merokok. Tidak ada cara yang cepat, ampuh, dan pasti seperti yang banyak ditulis. Sebuah hal yang menyesatkan sebenarnya kalau ada penulis yang menjanjikan bahwa sebuah trik bisa memastikan untuk menyetop kebiasaan merokok.

Butuh kesabaran, kesadaran, dan tentu saja kemauan extra kuat dari sang perokok dan orang-orang di sekitarnya.

Tuesday, September 13, 2016

Reaksi Perokok Kalau Dinasehati


Anda pernah mencoba untuk menasehati perokok? Untuk berhenti merokok tentu ya?

Kalau belum pernah dan kebetulan ingin mencoba menasehati teman, rekan, atau saudara Anda yang perokok, ada baiknya mengetahui beberapa reaksi perokok kalau dinasehati.

Penting lo! Karena niat baik terkadang tidak selalu berakhir dengan baik pula. Bisa saja yang respon dari mereka yang dinasehati tidak seperti yang diharapkan dan justru bisa merusak hubungan baik yang ada.

Sedikit pengetahuan tentang reaksi perokok kalau dinasehati, mungkin akan bisa membantu untuk mempersiapkan langkah antisipasinya.

Nah, ini dia.



Reaksi perokok kalau dinasehati

Tergantung pada sifat , karakter dari sang perokok serta kondisi , waktu, dan cara Anda menasehati, reaksi mereka akan bervariasi. Bisa menyenangkan, bisa juga tidak.


1. Tersenyum

Biasanya ini dilakukan kalau Anda mencoba menakuti perokok dengan berbagai teori kesehatan. Kalau cara yang dipilih adalah dengan merujuk pada berbagai hasil penelitian yang menekankan ribuan bukti bahwa merokok berbahaya, ada kemungkinan reaksi sang perokok hanya "tersenyum".

Perokok bukan orang bodoh, seperti yang banyak diduga kaum anti rokok. Mereka juga bisa membaca dengan baik. Tidak terhitung dari mereka yang gemar browsing di internet, bahkan untuk mencari segala sesuatu tentang kebiasaannya itu.

Tersenyum bisa diartikan banyak macamnya, salah satunya bisa berarti "Satu lagi orang sok pintar mencoba mengatur hidup gue!"

Be careful karena tersenyum bukan berarti mereka menerima. Mereka hanya bersikap sopan terhadap Anda.

2. Marah

Seorang suami perokok yang dinasehati oleh istrinya bisa jadi akan malah marah. Ia menganggap sang istri mengganggu kesenangannya.

Bisa jadi karena biasanya sang istri sudah belasan kali menasehati dan akhirnya sang suami merasa bosan dengan kecerewetan sang istri.

Apalagi kalau pemberian nasehat itu dilakukan saat ia sedang bersama teman-temannya, sesama perokok dan sedang menikmati rokok. Bila kemudian Anda datang dan memintanua untuk berhenti merokok, marah kemungkinan besar adalah reaksi yang akan didapat.

3. Meninggalkan Anda

Entah karena tidak mau berantem dengan Anda atau juga sudah malas mendengarkan, bisa saja perokok yang Anda nasehati langsung ngeloyor pergi tanpa pamit.

Mereka pikir ini cara terbaik untuk menghindari konflik. Bisa juga karena mereka malas menghadapi orang yang dianggapnya "sok pintar dan sok ngatur".

Yang manapun pergi tanpa banyak omong merupakan salah satu reaksi perokok kalau dinasehati.

4. Mengajak berdebat

Seperti sudah disebut di atas, perokok bukan berarti orang bodoh. Mereka sama seperti Anda juga dan sering mencari informasi.

Bedanya kalau Anda mencari informasi tentang kejelekan merokok, mereka sebaliknya. Perokok akan mencari informasi untuk membantah nasehat yang Anda berikan.

Kalau Anda tidak siap, bisa jadi bumerang bagi Anda. Perokok bisa lebih sengit dan keras dalam berdebat.

Persiapkan informasi dan argumen yang banyak kalau hendak menasehati seorang perokok. Buang pendapat bahwa perokok adalah orang bodoh kalau tidak mau kalah dalam perdebatan tentang bahaya merokok.

5. Mengajak bercanda/mengalihkan pembicaraan

Biasanya akan dilakukan mereka yang dekat dengan Anda. Mau marah, nggak enak. Diam saja, bisa terus mendengar nasehat yang mereka sudah tahu isinya. Akhirnya mereka biasanya memberi kode dengan mengajak bercanda.

Tujuannya adalah memberi sinyal kepada yang menasehati untuk tidak memperpanjang pembicaraan di topik tersebut. Mereka tidak mau menyinggung, tetapi juga tidak mau mendengar lebih panjang.

Kalau sudah begini, terserah Anda. Mau meneruskan atau berhenti menasehati mereka.

6. Mematikan rokok

Biasanya terjadi kalau sang perokok adalah tamu dan Anda tuan rumah.

Kalau Anda mulai memberikan ceramah kesehatan tentang bahaya merokok, hal itu akan dianggap sebuah sinyal bahwa Anda sebagai tuan rumah tidak ingin sang perokok meneruskan aksinya.

Meskipun suami atau keluarga Anda tetap merokok, sang perokok tamu biasanya akan mematika  rokoknya. Ini adalah bentuk sopan santun bermasyarakat.

Ingat, menjadi perokok bukan berarti tidak tahu sopan santun. Banyak perokok juga peka terhadap lingkungan dan mereka akan menyesuaikan.

Cuma, mungkin anda akan bermasalah dengan suami atau keluarga Anda, yang juga merokok tadi. Mereka bisa saja tidak menerima tamunya diperlakukan seperti itu.

Kira-kira begitulah reaksi perokok kalau dinasehati. Mungkin bisa membantu Anda sebelum mencoba menasehati perokok di lingkungan terdekat Anda.

Saran saya, timing, tempat, cara, dan situasi akan memberikan hasil yang berbeda. Bagaimanapun  perokok adalah manusia juga yang punya rasa dan hati.

Monday, September 12, 2016

Mengenal Tar Dalam Rokok

Pada sebuah bungkus rokok, di bagian sisi sebelah kiri (atau kanan), biasanya akan ditemukan sebuah tulisan

  • Tar...Mg
  • Nikotin ... Mg
Setiap jenis rokok akan memiliki angka TAR yang berbeda. Hal itu bisa terlihat dari keterangan yang ada di bungkus rokok.

Banyak perokok yang tidak menyadari kalau kedua hal tersebut adalah berbeda. Tidak sedikit pula yang menganggap bahwa Tar adalah kandungan nikotin yang terdapat pada rokok tersebut.



Padahal, keduanya berbeda.

Nikotin adalah jenis bahan kimia yang dihasilkan ketika daun tembakau kering yang dibakar.

Lalu apa itu TAR? Silakan lihat di bawah ini.

Mengenal Tar dalam rokok

Untuk ilustrasi, bolehkah saya bertanya, apakah Anda pernah melihat bagian filter dari sebuah rokok sebelum atau sesudah diisap. Contoh ini diberikan karena kalau menggunakan rokok kretek sulit untuk menggambarkannya.

Sebelum diisap (dibakar dulu tentunya), sebuah filter rokok biasanya berwarna putih bersih.


Bandingkan dengn setelah dihisap.


Bagian filternya akan terlihat berwarna kekuningan. Warna ini menunjukkan apa yang dimaksud dengan TAR.

Kalau dalam bahasa ilmiahnya, TAR adalah residu atau bahan tersisa yang dihasilkan sebagai hasil proses pembakaran sebuah rokok.

Dalam proses merokok, ternyata sebatang rokok bukan hanya menghasilkan nikotin dan memasukkannya ke dalam tubuh seorang perokok. Ia juga menyuplai beberapa jenis residu bahan kimia ke dalam tubuh.

Tar yang terkandung dalam sebatang rokok komposisinya sangat beragam karena juga terkandung dari komposisi bahan yang dipergunakan dalam sebuah rokok. Beberapa kandungan seperti amoniak, nitrogen, karbondioksida dan berbagai hal lain.

Tar terbentuk dari proses pembakaran yang merubah beberapa bahan kimia yang bersifat gas menjadi padat.

Mengapa Tar berbahaya?

Masuknya Tar ke dalam tubuh seorang perokok sangat berbahaya. Tentu saja karena Tar merupakan bahan kimia yang tidak seharusnya dimasukkan secara sengaja ke dalam tubuh.

Kehadiran tar dalam proses pernafasan berakibat buruk pada bulu-bulu halus di paru-paru. Bagian ini akan menghitam dan rusak. Hasil rusaknya bagian paru-paru ini menyebabkan berbagai jenis penyakit karena fungsi bulu-bulu halus ini adalah sebagai pelindung paru-paru dan penyaring udara.

Itulah mengapa Tar berbahaya bagi paru-paru.

Kategori Rokok berdasarkan TAR

Rokok sendiri sebenarnya memiliki kategori berdasarkan Tar yang dihasilkan. Kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut

  • Rokok super ringan : kandungan tar 1-6 Mg
  • Rokok menengah : kandungan tar  lebih tinggi dari 6 tetapi lebih rendah dari 15 Mg
  • Rokok berat : kandungan tar di atas 15 Mg

 

Berapa tar yang masuk ke dalam tubuh seorang perokok setiap hari?

Tergantung.

Semakin banyak jumlah rokok yang diisap, maka semakin banyak kandungan tar yang masuk ke dalam tubuh. Hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa seseorang yang mengisap rokok sebanyak satu bungkus perhari akan memasukkan tar sebanyak satu cangkir kopi.

Kalau sehari menghabiskan 2 atau 3 bungkus maka jumlahnya tinggal dikalikan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar tar meningkat di bagian ujung rokok yang dekat filter. Hal ini disebabkan karena kondensasi atau penumpukan tar akan semakin lama dibakar akan semakin banyak.

Tar bukan aspal

Banyak kesalahpahaman tentang TAR. Masih banyak orang yang menganggap bahwa tar adalah aspal yang terbuat dari minyak.Tar itu seperti yang dijelaskan di atas dan tidak berkaitan sama sekali dengan bahan pembuat jalan tersebut.