Tuesday, September 6, 2016

Jangan Merokok Sambil Berkendara, Berbahaya!


Memang, tidak ada larangan atau aturan hukum yang secara eksplisit atau terang-terangan melarang merokok sambil berkendara. Sejauh yang saya tahu dan setelah menyusuri rimba internet, belum ada sebuah artikel atau tulisan yang menjelaskan apakah mengisap rokok sambil menyetir mobil atau mengendarai sepeda motor melanggar hukum atau tidak.

Belum ada. Kalau kebetulan Anda punya referensi mengenai hal itu, silakan berbagi dengan pembaca yang lain dengan menaruhnya di kolom komentar.

Meskipun demikian, sebagai sesama perokok (hingga saat tulisan ini dibuat, terus terang saya masih berlabel seorang perokok. Mudah-mudahan bisa segera berubah), boleh kah saya menyarankan untuk tidak melakukan itu lagi.

Bukan tidak ada alasan mengapa anjuran untuk tidak merokok sambil berkendara dibuat.

Silakan lihat alasannya di bawah ini.

Alasan untuk tidak merokok sambil berkendara

Tidak terlalu banyak, tetapi hal-hal ini bisa berakibat kurang baik bagi Anda dan orang lain. Ada juga alasan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum atau aturan.


1) Merokok sambil berkendara mengganggu konsentrasi

Mengemudi mobil atau motor membutuhkan konsentrasi. Hal itu tentu sudah Anda pahami dengan baik bukan.

Kesalahan atau kelengahan sedikit saja bisa berakibat fatal bagi diri sendiri atau orang lain.

Nah, sekarang kalau ada rokok di sela-sela jari kita, berarti ada satu tangan yang tidak terfokus memegang stang atau setir mobil. Hal ini jelas mengurangi bagian yang dibutuhkan selama berkendara untuk mengendalikan kendaraan.

Hal itu belum termasuk asap rokok yang bisa membuat mata perih dan menganggu penglihatan selama mengemudi. Kalau penglihatan pengemudi terganggu, hal tersebut bisa menyebabkan kendaraan tidak bisa dikendalikan dengan baik.

2) Membahayakan orang lain

Oh, iya, saya juga sadar bahwa masalah asap rokok bisa terbawa angin dengan membuka kaca mobil. Begitu juga kalau mengendarai motor, asap tidak akan jadi masalah karena pengendara motor berada di udara terbuka.

Tetapi, mungkin seperti yang Anda sudah sadari juga bahwa di ujung sebuah rokok yang sedang diisap, ada bara api. Iya kan?

Nah, dengan angin yang berhembus saat kendaraan bergerak, sangat mungkin bara api itu terbang ke belakang. Kalaupun bukan baranya, percikan api, terutama kalau rokok kretek, sangat mungkin terpercik kemana-mana.

Ada kemungkinan percikan itu mengenai pengendara lain atau orang yang kebetulan lewat. Bisa melukai? Yah, namanya api, jelas bisa melukai.

Efek lainnya, ya itu konsentrasi terganggu. Bukan konsentrasi Anda tetapi pengendara lain dan efeknya sama saja, kendaraan itu bisa hilang kontrol.

3) Melanggar aturan

Bingung ya. Tadi saya bilang tidak ada aturan dilarang merokok sambil berkendara, tetapi poin ke-3 ini justru mengatakan tentang melanggar aturan.

Memang benar, setahu saya tidak ada aturan hukum tentang merokok sambil berkendara. Tidak salah dan saya tetap mengatakan yang sama, hingga ada yang memberikan referensi tentang itu.

Meakipun demikian, jangan lupa bahwa merokok itu menghasilkan sampah. Abu rokok dan puntung rokok adalah dua jenis sampah yang selalu perokok hasilkan.

Sekarang, pertanyakan kemana sampah-sampah itu dibuang. Kalau di mobil, mungkin Anda akan menggunakan asbak, tetapi biasanya dengan kaca mobil dibuka, abu rokok akan dibuang ke jalan, begitu juga dengan puntungnya.

Kalau pemotor yang merokok sambil berkendara, maka tidaklah mungkin berhenti setiap selesai melakukan satu isapan atau untuk membuang puntung. Iya kan?

Masalahnya ada aturan atau hukum tentang membuang sampah. Yang ini jelas ada dan saya bisa pastikan ada aturan dan denda membuang sampah sembarangan.

Jadi, bukan merokoknya yang melanggar tapi efek sampingannya yang membuat merokok sambil mengemudi bisa menjadi sebuah pelanggaran hukum.

Ada sanksinya yah!

Dengan ketiga alasan inilah saya menyarankan untuk tidak merokok sambil berkendara. Lebih banyak bahayanya untuk sebuah hal yang tidak terlalu penting.

Ok lah kalau memang mulut sudah asem memang terkadang sulit dikontrol. Kalau situasinya seperti itu, hentikan dulu kendaraan Anda dan cari tempat untuk menikmati sebatang baru kemudian lanjutkan perjalanan.

Paling tidak, sebagai seorang perokok kita harus memastikan kegemaran kita tidak akan merugikan orang lain dan melanggar aturan.

Bukankah begitu Kawan?