Tuesday, November 29, 2016

Sebaiknya Tidak Merokok Sambil Berjalan

Tanda larangan merokok sambil berjalan di Jepang - Sumber Tofugu.com
Sebuah hal yang biasa melihat pemandangan orang merokok sambil berjalan di Indonesia. Setiap hari hal seperti itu bisa terlihat dan dimana saja, tidak di kota besar atau di desa, berjalan sambil merokok sudah dianggap umum dan lazim.

Padahal di banyak negara kebiasaan tersebut semakin lama, semakin ditekan dan terus diusahakan untuk dikurangi.

Salah satu diantaranya di Jepang.

Beberapa kota di Jepang, salah satunya di Tokyo, sudah mulai menerapkan aturan yang membatasi ruang gerak para perokok untuk melakukan kegiatan mengisap asap tembakau itu sambil berjalan. Di salah satu distriknya, Shinjuku, merokok sambil berjalan tidak lah boleh untuk dilakukan.

Di beberapa negara lain pun gerakan anti merokok sambil berjalan semakin gencar dilakukan untuk mendorong pemerintah mereka mengeluarkan hukum tentang itu.

Ada banyak alasan mengapa merokok sambil berjalan memang seharusnya dilarang. Saya sendiri sebagai seorang perokok pun memaklumi dan justru berharap suatu waktu Indonesia pun mempunyai larangan yang sama.

Alasan mengapa merokok sambil berjalan seharusnya tidak dilakukan

Sejauh ini memang belum ada aturan yang melarang orang merokok sambil berjalan, tetapi kegiatan tersebut sebaiknya tidak dilakukan.

Perokok seharusnya berhenti dan mencari tempat kalau memang sedang merasa harus merokok.

Alasannya :


1) Dapat melukai orang



Rokok untuk dapat dinikmati harus dibakar ujungnya. Dengan kata lain, ada bara api menyala. Dan, bara api bisa menyebabkan luka bakar bila menyentuh kulot manusia.

Seseorang yang merokok sambil berjalan, apalagi di area publik, beresiko untuk melukai entah orang lain atau dirinya sendiri. Saat bergerak dan berpapasan dengan banyak orang, besar kemungkinan terjadi benturan atau senggolan antar pengguna jalan, dan ini memperbesar kemungkinan rokok menyala tersebut mengenai si perokok atau orang lain.

2) Perokok pasif



Mau tidak mau, kalau merokok pasti ada asapnya. Jika hal itu dilakukan sambil bergerak, apalagi di area yang padat pejalan kaki, non perokok seperti dipaksa untuk mengisap udara yang dihembuskan sang perokok.

Mereka menjadi perokok pasif, padahal mereka tidak menghendakinya.


3) Menyebarkan sampah



Ingat juga kalau perokok pasti menghasilkan sampah dalm bentuk abu rokok dan juga puntung.

Di jalan biasanya tidak disediakan asbak atau bak penampung. Jadi, sangat besar sekali, dan biasanya memang terjadi, kalau sampah-sampah rokok bertebaran dan mengotori jalanan.


Nah, demi ketertiban dan kenyamanan semua pengguna jalan, kegiatan berjalan sambil merokok memang tidak seharusnya dilakukan.

Apalagi, meski tidak ada larangan resmi, tetapi ada aturan hukum tentang larangan membuang sampah sembarangan. Ada sanksinya. Juga menyebabkan kecelakaan yang melukai orang lain pun ada aturannya.

Oleh karena itu, bila desakan untuk merokok datang, sebaiknya mencari tempat dan berhenti.

Bukan begitu, kawan?

Friday, November 25, 2016

Merokok Dilarang di Taman dan Pantai Kota New York


Bila Anda seorang traveler sekaligus perokok dan kebetulan sedang melancong ke New York, janganlah merokok di taman-taman yang ada. Juga, jangan lakukan itu di area pantai kota yang dikenal sebagai Big Apple (Apel Besar) itu

Sejak tahun 2013 ada aturan yang menetapkan bahwa merokok dilarang di taman dan pantai kota tersebut. Meskipun sempat mendapat gugatan dari kelompok yang memperjuangkan hak para perokok, aturan tersebut ditetapkan berlaku oleh pengadilan.

Jika hal itu dilakukan maka bersiaplah untuk menerima denda sebesar US$ 50.

Meskipun demikian, bila posisi Anda merokok berada di luar taman, termasuk di jalanan yang mengitari taman, hal tersebut diperkenankan.

Alasan pelarangan kegiatan merokok di taman dan pantai adalah agar semua orang dapat menikmati udara segar dan keindahan alam di berbagai fasilitas luar ruangan (outdoor)

----
Sumber : New York Court Upholds Ban On Outdoor Smoking In Parks

Saturday, November 19, 2016

Jangan Merokok di Dalam Rumah, Kasihani Keluarga Anda


Siapa yang bisa melarang seseorang merokok di dalam rumahnya sendiri? Tidak ada. Kecuali anggota keluarga yang berada di dalam rumah itu, tidak ada seorang pun yang berhak melarang seseorang melakukannya.

Tetapi, boleh kan menganjurkan? Diikuti atau tidak itu tetap hak individu, tetapi tidak ada salahnya memberitahukan bahwa kebiasaan merokok di dalam rumah, bahkan rumah sendiri sekalipun tetap mungkin menghasilkan sesuatu yang tidak diinginkan.


Bukan berarti ingin membatasi hak Anda, tetapi justru karena saya sadar tentang adanya resiko yang harus dihadapi kalau hal itu dikerjakan.

Sudah bukan sebuah isapan jempol, juga bukan hoax bahwa asap rokok mengandung banyak sekali bahan berbahaya yang bisa menimbulkan berbagai jenis kanker. Efeknya bukan hanya dirasakan oleh si perokok itu sendiri, tetapi juga dihadapi oleh orang di sekitarnya.

Kantor berita Inggris, BBC pernah menyebutkan bahwa ada lebih dari 600.000 kematian di dunia setiap tahun yang disebabkan oleh asap rokok. Yang menjadi perhatian dunia adalah karena ke 600 ribu orang ini tidak merokok, tetapi dalam keseharian, ternyata mereka sering terpapar asap rokok yang dihisap oleh orang sekitarnya. (Sumber berita : Passive smoking kills 600,000)

Sebuah angka yang besar sekali.

Hal ini menunjukkan bahwa merokok itu sendiri, walau memang dilakukan oleh seseorang, yang terkena dampaknya bukan hanya orang itu. Banyak orang lain yang kebetulan berdekatan dengannya juga iut menanggung resiko.

Mereka menjadi passive smoker atau perokok pasif istilahnya. Mereka tidak berniat mengisap rokok, tetapi terpaksa mengisapnya.


Nah, itulah mengapa, saya akan tetap menyarankan pada rekan sesama perokok untuk tidak membiasakan merokok di dalam rumah. Terutama di saat anak dan istri berada di dalamnya.

Hal itu bertujuan untuk menghindarkan orang-orang yang kita sayang tersebut dari bahaya akibat asap rokok.

Sudah diketahui bersama, bahwa ukuran ruangan sebuah rumah, di zaman serba mahal ini, seringkali kecil sekali. Terkadang luas area yang bisa dipakai pun teramat sangat sempit.

Bisa dibayangkan kalau asap rokok yang disemburkan dalam ruangan seperti itu? Asap tersebut akan seperti "menggantung" di dalam ruangan karena aliran sirkulasi yang kurang lancar. Hasilnya, sangat besar kemungkinan asap tersebut kemudian terhisap oleh anak-anak kita.

Bukan sebuah masalah kalau seorang perokok tidak terlalu peduli pada dirinya sendiri. Hidup hidup ku, jadi saya bisa melakukan sekehendak hatinya, tetapi sudah sewajarnya kita memperhatikan mereka-mereka yang kita sayangi.

Pertanyakan, bagaimana kalau anak kita yang terkena efek dari asap rokok tersebut? Tidak kah akan membuat khawatir, cemas, dan pusing sendiri?

Bagaimana dengan janji untuk menjaga dan melindungi keluarga, ketika ternyata kita sendiri justru menjadi sang penyebar bahaya?

Oleh karena itu, kawan sesama perokok. Bersikaplah sedikit waspada. Tidak sulit untuk melangkahkan kaki sebentar keluar dari rumah ke halaman atau ruang terbuka. Disana sirkulasi udara jelas lebih bebas dan kemungkinan asap tersebut terhisap oleh orang lain kecil.

Memang tidak nyaman, tetapi bukankah kita melakukannya untuk keluarga? Bukankah kita juga rela bekerja keras, yang juga tidak nyaman, demi keluarga? Mengapa kita tidak bisa melakukannya dalam hal mengatur kebiasaan merokok kita?

Daripada membuat anak dan istri beresiko terkena berbagai penyakit, saya lebih memilih untuk meluangkan waktu sejenak ke teras depan rumah ketika keinginan merokok itu datang.

Bagaimana dengan Anda?



Monday, November 7, 2016

Chanunpa : Pipa Perdamaian Suku Sioux

Pipa perdamaian

Merokok atau mengisap asap tembakau sering dipandang sebagai sebuah kegiatan yang tidak memiliki makna apa-apa selain kesenangan bagi yang melakukannya. Pada kenyataannya tidak demikian halnya.

Banyak budaya yang ternyata tidak lepas dari kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah suku Sioux (Lakota), Indian, suku asli di benua Amerika.

Suku yang kalau di film-film digambarkan sebagai suku yang gemar berperang memiliki yang namanya Chanunpa. Benda ini terkadang juga disebut dengan c'anupa atau chanupa.

Chanunpa adalah pipa, tentu saja bukan pipa ledeng untuk mengalirkan air, tetapi untuk mengisap asap tembakau (atau bahan lainnya).

Biasanya terbuat dari batang kayu yang dilubangi dan diberikan berbagai hiasan berupa bulu burung rajawali, bulu binatang atau manusia, serta diukir.

Chanunpa sering disebut oleh orang sebagai PIPA PERDAMAIAN karena biasanya dipergunakan saat mengadakan perjanjian damai antar suku Indian di Amerika. Tetapi, sebenarnya penggunaannya lebih dari itu.

Mengisap asap tembakau atau merokok dengan Chanunpa biasanya dilakukan, selain menandai dimulainya atau dihentikannya peperangan, juga untuk mendiskusikan perjanjian dagang, atau dalam musyawarah lainnya.

Merokok dengan Chanunpa tidak dilakukan setiap hari. Sifat penggunaannya lebih pada seremonial. Pipa ini dianggap keramat dan hanya dikeluarkan pada acara-acara khusus.

Pipa "perdamaian" ini dipercaya oleh suku Sioux dibawa oleh seorang wanita suci bernama. Pipa ini dianggap merupakan bagian dari 7 ritual suci yang diberikan oleh wanita tersebut kepada suku Sioux.

Dengan memakai pipa ini, siapapun yang mengisapnya akan dibawa menjadi lebih dekat pada Sang Pencipta atau Makhluk-makhluk suci lainnya.

Bisa dikata Chanunpa, Pipa Perdamaian, memiliki peran lebih dari hanya kesenangan pribadi bagi yang merokok melaluinya. Ada nilai-nilai kepercayaan dan budaya di dalamnya.

Nama Chanunpa hanya dipakai dalam suku Sioux atau Lakota. Suku-suku Indian lainnya memiliki nama mereka sendiri terhadpa benda yang sama. Juga tidak semua suku Indian di Amerika menggunakan pipa perdamaian. Ada banyak suku yang tidak memiliki tradisi ini.

Thursday, November 3, 2016

Jumlah Perokok Di Cina : Wooww... Jumlah Penduduk Indonesia Lewat

Jumlah perokok di Indonesia kalau menurut beberapa sumberpada tahun 2013 sudah mendekati angka 58 juta orang. Sebuah jumlah yang sangat luar biasa besar. Kalau dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang mendekati angka 250 juta jiwa, maka rasionya menjadi hampir 1 : 4 alias ada 1 perokok pada setiap 4 orang.

Meskipun demikian, jangan langsung membelalakkan mata melihat angka tersebut. Masih ada negara lain yang ternyata jumlahnya melebihi angka perokok di Indonesia hingga beberapa kali lipat. Negara tersebut adalah Cina atau Tiongkok.

Menurut website Tobacco Atlas, sebuah organisasi yang memantau kegiatan mengisap tembakau ini di berbagai negara, jumlah perokok di Cina mencapai angka 284,837,000 orang. Angka ini melebihi jumlah penduduk Indonesia (termasuk yang bukan perokok).

Rasio jumlah perokok di negara Tirai Bambu itu memang masih di bawah rasio perokok di Indonesia, yaitu sekutar 21 persen (Indonesia 23%), tetapi jumlahnya hampir 6 kali lipat dari angka perokok di negara kita.


Jumlah perokok di negara berpenduduk terbanyak di dunia ini juga mencakup lebih dari 8 juta perokok di bawah umur. Selain itu 43% pria di Cina adalah perokok.

Rasio perokok wanita lebih rendah yaitu hanya sekitar 2.1%, tetapi jangan dibilang sedikit karena angka tersebut kalau dikalikan dengan total penduduk negara darimana panda hidup itu berarti sama dengan hampir 12 juta orang.

Besarnya jumlah perokok di Cina eratk kaitannya dengan budaya warisan masa lampau. Di masa lalu kebiasaan mengisap asap tembakau dan opium sudah dilakukan oleh banyak orang. Hal itu ternyata terus berlanjut hingga saat ini.

Sayangnya, kebiasaan tersebut juga menyebabkan setidaknya 1.3 juta warga Cina meninggal akibat kebiasaan tersebut.

Sunday, October 30, 2016

Di India, Rokok tidak boleh dijual dalam jarak 33 meter dari sekolah


India adalah salah satu negara di Asia Selatan. Negara dengan penduduk di atas satu milyar ini juga menghadapi masalah dengan semakin bertambahnya jumlah perokok di negara tersebut.

Menurut catatan pada tahun 1980 hanya ada sekitar 5.2 juta orang India yang merokok tahun 1980, tetapi pada tahun 2012, jumlahnya sudah mencapai 12..7 juta. Memang dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 50 juta perokok, rationya termasuk kecil, yaitu hanya 1% dari total penduduk negara tersebut.

Meskipun demikian, untuk mencegah meluasnya rokok dalam kehidupan sejak tahun 2004, negara dengan mayoritas penduduk beragam Hindu ini memiliki COPTA, yaitu The Cigarettes and Other Tobacco Products (Prohibition of Advertisement and Regulation of Trade and Commerce, Production, Supply and Distribution) Act. Dalam bahasa Indonesia COPTA adalah Undang-undang tentang pelarangan iklan dan perdagangan rokok dan berbagai produk tembakau.

Dalam aturan ini diatur bagaimana perdagangan rokok dan produk tembakau lainnya sehingga tidak membahayakan bagi anak di bawah umur.

Salah satu poin utamanya adalah melarang penjualan rokok kepada dan oleh anak di bawah umur. Selain itu COPTA juga membuat batasan bahwa penjualan rokok tidak boleh dilakukan dalam jarak 100 yards atau sekitar 33 meter dari sekolah terdekat.

Sama dengan Indonesia, merokok juga merupakan hal terlarang di beberapa tempat umum seperti stasiun kereta atau terminal bis.

Pelanggar aturan ini dapat dikenakan denda 200 Rupee (1 Rupee = 195 Rupiah).

Wednesday, October 19, 2016

Betulkah Harga Rokok di Indonesia Lebih Murah Dibandingkan di Luar Negeri?


Setiap tahun, perdebatan tentang rokok selalu terjadi pada saat pemerintah hendak menaikkan cukai barang yang satu ini. Yang paling santer gaungnya adalah suar dari kaum anti rokok.

Dari tahun ke tahun, mereka tak hentinya menyuarakan agar pemerintah menaikkan harga rokok setinggi mungkin. Mereka berpendapat bahwa harga rokok di Indonesia lebih murah dan terlalu rendah dibandingkan di "luar negeri".

Mereka berpendapat bahwa murahnya harga rokok inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia gemar mengisap lintingan tembakau ini. Oleh karena itu, mereka selalu tak putusnya menyerukan agar harga rokok dinaikkan setinggi-tingginya, setiap tahunnya.

Pertanyaannya betulkah harga rokok di Indonesia lebih murah dibandingkan negara-negara lain?

Jawabnya ternyata, Tergantung! Bisa ya, bisa tidak. Kesemuanya tergantung negara mana yang dijadikan perbandingan karena "luar negeri" itu luas sekali dan ada ratusan negara.

Kalau diambil contoh rokok Marlboro dengan isi 20 batang, maka jawabannya bisa terlihat di bawah ini.


  • Australia - $ 16/bungkus
  • New York (Amerika Serikat) - $ 12/bungkus
  • Kentucky (Amerika Serikat) - $ 5-6/bungkus
  • Pakistan - $ 0.98/bungkus
  • Indonesia - $ 1.5/bungkus (kurs US$ 1 = Rp. 13.000.-)

Jadi, klaim kaum anti rokok bahwa harga rokok di Indonesia lebih rendah dibandingkan di luar negeri, bisa betul dan bisa salah.

Kira-kira apakah betul harga rokok yang mahal akan membuat orang berhenti merokok?

Silakan analisa dan terjemahkan fakta berikut ini.

Dengan harga yang 4 kali lipat hingga 8 kali lipat harga di Indonesia, TERNYATA masih tetap banyak orang yang merokok. CDC, Center for Diseases Control and Prevention, badan pemerintah yang bertugas mengawasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat mencatat (tahun 2014) lebih dari 40 juta orang dewasa di negara Paman Sam tersebut merokok. Belum termasuk yang di bawah umur karena dalam datanya, perokok yang tercatat berusia 18 tahun ke atas (dewasa)

Sedangkan data perokok Indonesia, tahun 2013, adalah 58 juta orang termasuk perokok di bawah umur.

Wednesday, October 12, 2016

Perokok Pasif dan Kanker Payudara, Adakah Hubungan Antara Keduanya?


Perdebatannya masih alot. Ada yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara wanita bukan perokok yang terkena kanker payudara akibat terlalu sering berada di dekat orang yang merokok. Tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa menjadi perokok pasif dan kanker payudara berhubungan erat.

Sebuah studi di Cina menyimpulkan bahwa berada di dekat orang yang merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara pada seorang wanita. Silakan lihat sumbernya di sini.

Penelitian yang sama menyebutkan bahwa wanita yang sudah menopause memiliki resiko lebih besar dibandingkan yang belum memasuki masa menopause.

Hasil studi ini memang tidak memvonis bahwa seorang wanita perokok pasif yang sering terpapar asap rokok pasti terkena kanker payudara. Meskipun demikian, terdapat indikasi positif kalau berbagai zat yang terkandung dalam asap rokok, yang dihisap non perokok bisa memberikan akibat tersebut.

Pada tahun 2007 , sebuah penelitian dari National Institute of Environmental Health Science menemukan paling tidak 20 karsinogen berbahaya yang bisa menjadi pemicu kanker pada organ wanita tersebut.

Hal ini perlu mendapat perhatian dari siapapun, termasuk para perokok atau non perokok karena kanker payudara adalah penyebab kematian wanita posisi no 2 dan hanya berada di bawah kanker paru-paru yang diakibatkan karena merokok.

Memang para peneliti dan ilmuwan masih memperdebatkan ada atau tidaknya hubungan antara menjadi perokok pasif dan kanker payudara, tetapi dengan beberapa surveo dan penelitian ini, sudah seharusnya sikap hati-hati diambil.

Wednesday, October 5, 2016

Perokok Cerutu Dunia #3 : Winston Churchill

Kalau membayangkan tokoh yang satu ini dalam penerbangan di zaman sekarang, bisa terbayang repotnya para pramugari dan pramugara menghadapinya. Untungnya ia sudah tidak ada.

Sir Winston Churchill atau nama lengkapnya adalah Sir Winston Leonard Spencer-Churchill namanya.

Ia adalah Perdana Menteri Inggris pada periode 1940-1945 dan memimpin Britania Raya dalam Perang Dunia ke-2. Keberaniannya terkenal dalam menghadapi gempuran tentara Jerman di kala itu. Ia juga sempat sekali lagi menjadi PM Inggris di tahun 1951-1955.

Mengapa kalau ia masih ada staff di penerbangan komersial bisa kerepotan?

Yah, pada masa ia menjabat sebagai PM acapkali ia harus pergi ke berbagai tempat menggunakan pesawat militer. Untuk menghindari kemungkinan disergap musuh dan senjata anti pesawat udara, terkadang pesawat yang ditumpanginya harus terbang sangat tinggi.

Masalahnya, untuk itu semua orang di dalamnya, saat itu harus mengenakan masker oksigen karena udara yang menipis di ketinggian. Dan, pria kelahiran tahun 1874 ini selalu menolak.

Alasannya untuk menolak adalah karena kalau mengenakan masker, ia tidak bisa melakukan kegemarannya, merokok cerutu.

Churchill terkenal sebagai seorang yang menggemari kegiatan mengisap asap itu. Dalam sehari ia bisa menghabiskan lebih dari 10 cerutu, yang biasanya cerutu Kuba.

Bahkan, ia sempat meminta dibuatkan masker oksigen khusus yang membuatnya tetap bisa merokok selama berada di dalam pesawat.

Kegemarannya merokok tidak surut bahkan dalam pertemuan dengan tokoh pemimpin negara lain.

Dalam sebuah jamuan makan siang dengan Raja Arab Saudi di kala itu, Raja Ib'nu Saud, yang terkenal tidak mau ada yang merokok selama ia berada di acara, Churchill mengajukan argumen.

Ia berkata bahwa hal itu adalah merupakan ritualnya untuk merokok cerutu dan minum alkohol sebelum, sesudah, dan bahkan saat jeda jamuan makan.

Hasilnya, sang raja menerima argumennya dan Churchill tetap mengisap cerutunya saat bersama orang yang sangat anti rokok.

Nah, bisa dibayangkan kalau kekeraskepalaan Churchill ada dalam penerbangan komersial masa kini, yang selalu non smoking?

Pastilah kehadirannya akan membuat bingug para staff pesawat.

Tetapi, itu hanyalah andaikata saja.

Pria yang mendapat Nobel Kesusteraan pada tahin 1963 ini wafat di tahun 1965. Jadi, tidak perlu ada pramugari atau pramugara yang kebingungan karenanya.

Friday, September 30, 2016

Pengaruh Buruk Merokok Pada Tulang Manusia

Sejauh ini kebanyakan slogan anti merokok masih ditekankan pada efek buruknya terhadap oragn-organ pernapasan. Ada satu hal yang sering terlupakan, yaitu pengaruh buruk merokok pada tulang manusia.

Seorang ahli osteoporosis dari Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat , Primal Kaur mengatakan bahwa merokok dapat membawa dampak bagi kesehatan dan pertumbuhan tulang.

Dalam penjelasannya disebutkan pengaruh buruk merokok pada tulang manusia, sebagai berikut :

1. Pada usia pertumbuhan 

Sejak masa kecil hingga usia 30 tahun dikenal sebagai periode utama pertambahan berat dan massa tulang. Merokok dapat menghambat pertambahan massa tulang yang berakibat tulang menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.

2. Berkurangnya hormon esterogen

Pada usia 40-50 tahun, wanita perokok akan semakin cepat kehilangan hormon esterogen yang penting untuk menjaga kekuatan tulang. Hal ini dikarenakan kebiasaan merokok akan memaksa hati memproduksi enzim perusak hormon esterogen untuk menanggulagi dampak zat-zat kimia dan nikotin yang masuk ke dalam tubuh.

3. Bertambahnya hormon perusak tulang

Merokok memicu pertumbuhan yang abnormal dari hormon "cortisol". Pada saat bersamaan zat-zat racun yang masuk ke dalam tubuh menghambat tugas hormon calcitonin untuk membangun sel-sel tulang yang baru.

Sebagai imbasnya, tulang menjadi lebih rapuh.

4. Berkurangnya osteoblast

 Nikotin dan radikal bebas akibat rokok menjadi penyebab matinya osteoblast atau yang dikenal sebagai sel pembuat tulang.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seorang perokok yang mengalami patah tulang akan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan non-perokok.

Itulah pengaruh buruk merokok pada tulang menurut dr. Primal Kaur sang ahli osteoporosis.

Sumber : The effects of smoking on bone health


Monday, September 26, 2016

Merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan

Para perokok Indonesia tahu bahwa rokok berbahaya bagi paru-paru mereka. Tetapi, mungkin hanya sedikit yang tahu kalau merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Beberapa penelitian menunjukkan kalau merokok ditengarai merupakan salah satu penyebab dari AMD (Aged Related Macular Degeneration) yang sejauh ini belum ditemukan obatnya.

Seorang penderita AMD, tergantung tingkat dari penyakitnya bisa mengalami penglihatan yang kabur, blur atau bahkan sama sekali tidak bisa melihat.

Apa itu Macular Degeneration?

Dalam bagian retina mata terdapat bagian yang bernama Macula atau Makula. Fungsi bagian ini adalah mengumpulkan detil dari sesuatu yang dilihat oleh mata sebelum kemudian ditransfer ke otak untuk menjadi "penglihatan".

Makula terbentuk dari sel-sel dan dalam penyakit AMD, maka sel-sel tersebut menjadi rusak dan berkurang kemampuannya dalam menangkap detil. Hasilnya, pandangan akan menjadi kabur dan tidak fokus. Dalam kasus berat, penderita bisa benar-benar kehilangan penglihatan.

Merokok memperbesar resiko AMD dua kali lipat

Penyebab AMD bervariasi dari mulai genetik yang berkaitan dengan ras. Tetapi, kandungan racun yang diisap oleh seorang perokok memperbesar kemungkinan terkena penyakit ini sebanyak dua kali lipat.

Seperti diketahui, kandungan asap rokok terdiri dari bahan-bahan kimia yang dapat merusak sel-sel tubuh. Sel-sel makula termasuk di dalamnya.

Silakan baca cerita pengalaman seorang perokok, Marlene yang mengalami AMD karena merokok di sini. Untuk melihat penjelasan lebih detil mengenai AMD silakan lihat artikel ini. (Dalam bahasa Inggris)

Jadi kawan, selain Anda harus menjaga paru-paru, perhatikan juga kesehatan mata Anda.

Perokok Cerutu Dunia #2 : Zino Davidoff, "Kalau istrimu tidak suka bau cerutumu, ganti saja istrimu"

"Kalau istrimu tidak suka bau cerutumu, ganti saja istrimu"

Sadis memang terdengarnya, tetapi itulah yang dikatakan Zino Davidoff tentang cerutunya.

Nama Davidoff bukanlah sesuatu yang asing. Ini adalah brand cerutu mahal dan terkenal dari Swiss. Bukan hanya cerutu tetapi sekarang merek ini juga dipergunakan untuk berbagai perlengkapan lain yang berkaitan dengan mengisap cerutu.

Zino Davidoff adalah imigran kelahiran Ukraina. Keluarganya merupakan salah satu pedagang tembakau di Kiev, Rusia. Pada saat politik di Rusia memanas, keluarganya berimigrasi ke Swiss dan membuka toko tembakau disana.

Zino remaja melanglang buana ke Amerika Latin selama beberapa tahun. Ia mengunjungi Argentina dan Brasil, serta Kuba. Di negara terakhir ini ia tinggal selama dua tahun di perkebunan tembakau dan disinilah ia pertama kali berkenalan dengan cerutu Kuba.

Sekembalinya dari Amerika Latin, ia mengambil alih bisnis keluarganya. Selama Perang Dunia II bisnisnya berkembang karena sebagai negara netral Swiss tidak mengalami kerusakan separah negara lain di Eropa. Negara ini menjadi surga bagi penggemar cerutu mahal.

Bisnis Davidoff berkembang dengan pesat dan brandnya terkenal dengan cerutunya yang berkualitas tinggi meskipun mahal. Toko kecilnya di Jenewa pada akhirnya dijual ke perusahaan Max Oettinger di tahun 1970. Meskipun demikian, Zino tetap menjadi duta bagi brand Davidoff hingga meninggalnya di tahun 1994 pada usia 87 tahun.

Apakah Zino pernah mengganti istrinya? Ternyata tidak. Pada saat kematiannya, Zino meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

Jadi berarti istrinya menyukai aroma cerutu yang dihisapnya? Bagaimana dengan istri Anda? Apakah Anda akan mengganti istri Anda kalau ia tidak menyukai aroma rokok yang Anda isap?

Saya sarankan jangan. Tetapi, kalau Anda mau ya, terserah saja.


Friday, September 23, 2016

Perokok Cerutu Dunia #1 : Mark Twain

"Kalau di surga tidak boleh merokok, saya tidak akan pergi kesana" - Mark Twain.
Itu yang dikatakan pria bernama asli Samuel Langhorne Clemens ini. Pernyataan yang menunjukkan betapa ia sangat menyukai merokok cerutu.

Mark Twain adalah nama penulisnya. Ia merupakan penulis terkenal pada zamannya dan bahkan hingga sekarang. Dua buah hasil karyanya yang mendunia, dan masih dibaca hingga hari ini adalah "The Adventures of Tom Sawyer (Petualangan Tom Sawyer)" dan The Adventures of Huckleberry Finn (Petualangan Huckleberry Finn". Kedua bukunya ini sudah dijadikan film yang sangat laris.

Mark Twain terkenal sebagai seorang perokok cerutu yang masuk kategori maniak. Dalam sehari ia mengisap paling sedikit 22 buah dan sering bisa mencapai 40 buah. Sebuah angka yang luar biasa karena ukuran cerutu jelas lebih besar dan padat dari rokok biasa.

Ia tidak memiliki cerutu favorit dan akan mengisap cerutu jenis apapun, kecuali Havana. Kebiasaannya ini sering dicela oleh teman-teman dan keluarganya mengingat jenis cerutu yang dihisap terkadang dikaitkan dengan status sosial seseorang.

Meskipun demikian, ia tetap pada kebiasaannya.

Sebuah cerita lucu terkait kebiasaannya ini. Bosan diceramahi oleh teman-temannya, suatu waktu ia mencuri cukup banyak cerutu dari merk terkenal dan berharga mahal. Kemudian ia melepaskan label mereknya dan memasukkannya dalam kotak cerutu yang biasa ia isap.

Lalu, Mark Twain mengundang teman darimana cerutu itu ia ambil beserta beberapa teman lainnya.

Setelah makan malam, Mark Twain menyuguhkan kepada yang hadir cerutu hasil curiannya (yang sudah tanpa label dan kotak yang berbeda). Setiap tamu mengambil satu.

Tidak berapa lama berselang, satu persatu tamu memohon izin untuk ruangan sebentar.

Keesokan harinya, Twain menemukan cerutu-cerutu yang diberikannya berserakan di halaman. Rupanya para tamunya membuang secara diam-diam saat mereka keluar sebentar tadi.

Yang membuat lucu adalah ucapan yang disampaikan oleh temannya, darimana cerutu-cerutu curian tersebut berasal, mengatakan kepada Twain :

"Kamu suatu hari akan ditembak orang karena menyuguhkan cerutu seperti itu" (Padahal cerutu tersebut berasal dari dirinya sendiri)

Mark Twain, atau Samuel Langhorne Clemens wafat pada usia 74 tahun. Ia lahir 30 November 1835 dan meninggal pada 21 April 1910.

Wednesday, September 21, 2016

Perokok Diusir Dari Kereta : Acungan Jempol Untuk PT KAI

Acungan jempol untuk PT KAI!

Berita yang dilansir oleh detik.com menyebutkan memberitakan bahwa seorang penumpang yang kedapatan merokok diturunkan di stasiun Waleri, Kendal, Jawa Tengah.

(Silakan baca beritanya di sini )

Yap. Saya dengan tulus hati dan senang mendengar apa yang dilakukan oleh mereka. Sangat senang. Meskipun saya (masih) seorang perokok, saya gembira membacanya.

Merokok memang merupakan hak dan rokok bukan merupakan barang terlarang di Indonesia. Jelas sekali.

Meskipun demikian, sama dengan yang lain, ada aturan hukumnya yang mengatur dimana hal tersebut boleh dan tidak boleh dilakukan Tidak bisa semua orang sembarangan merokok sesuai dengan kemauannya.

Ada banyak tempat dimana kegiatan tersebut harus dihentikan seperti Rumah Sakit dan "Kendaraan Umum". Aturannya jelas sekali.

Jadi, tindakan PT KAI mengusir perokok di kereta merupakan sebuah tindakan yang benar. Tindakan ini untuk menegakkan aturan yang ada dan harus diapresiasi. Sudah banyak contoh lemahnya penegakkan hukum di negara ini dan apa yang dilakukan PT KAI dalam kasus ini merupakan contoh yang sangat baik.

(Baca juga : 10 Tips Perokok Tahu Aturan)

Sudah seharusnya.

Perokok juga harus tahu aturan dan tidak bisa semena-mena. Yang diturunkan di stasiun Waleri sebenarnya bukan perokok, tetapi orang tidak tahu aturan.

Hanya ada satu yang membuat heran. Dalam berita tertulis bahwa penumpang tersebut berusaha minta pengembalian uang tiket dan ada penumpang yang membela sang perokok.

Geleng-geleng kepala melihat mentalitas seperti ini. Sudah melakukan kesalahan, tidak mau mengakuinya, merasa dirugikan dan dibela pula.

Bingung.

Tuesday, September 20, 2016

Mengenal Hookah atau Shisha atau Argilee


Hookah bukanlah seruan orang Indian Amerika seperti yang biasa dilihat pada film-film koboi di televisi. Kata ini merujuk pada sebuah benda yang menunjukkan bahwa kebiasaan mengisap asap tembakau itu sudah berlangsung jauh sebelum rokok yang kita kenal sekarang diproduksi.

Hookah, atau juga dikenal dengan Shisha, merupakan alat yang bentuknya seperti tabung tinggi langsing dengan satu atau beberapa selang terhubung dengannya. Di bagian atas sebuah hookah akan terdapat bagian untuk membakar tembakau. Proses kerjanya mirip dengan cangklong atau pipa dimana tembakau rajang yang sudah diproses diletakkan di bagian atas kemudian arang membara diletakkan di atasnya.

Asap tembakau yang dihasilkan akan melewati tabung sempit yang mengarah ke sebuah wadah air kecil sebelum kemudian dihisap melalui selang yang terhubung pada hookah.

Sebuah hookah bisa dipergunakan bersamaan oleh beberapa orang tergantung berapa banyak selang yang ada.

Sejarah hookah

Alat untuk mengisap tembakau ini sudah memiliki sejarah yang panjang.

Benda ini diduga diciptakan pada abad ke-16 di India atau awal abad ke-17 di Iran (Persia).

Pada awal diketemukannya hookah atau shisha biasanya menggunakan tembaga, tetapi dewasa ini penggunaan bahan stainless steel atau besi tanpa karat lebih umum.

Penggunaannya pada masa itu pun sering dikaitkan dengan prestise bagi seseorang. Biasanya mereka yang berasal dari golongan terpandang akan mengisap hookah.

Shisha

Shisha selain nama lain dari hookah sebenarnya juga merujuk pada hal benda lain yang berkaitan dengan hookah. Benda itu adalah tembakau rajang yang sudah direndam dalam madu. Tidak jarang tembakau tersebut juga dicampur dengan berbagai cita rasa lain, seperti apel, mint, dan berbagai rasa lainnya.

Shisha, tembakau rendam juga memiliki nama lain Mu'assel yang artinya "direndam madu".

Nama lain Hookah


Shisha adalah nama hookah di banyak negara Timur Tengah, seperti Mesir, Sudan, Qatar, dan negara lain di Semenanjung Arab.

Di Albania, hookah dikenal sebagai Lula atau Lulava

Argilee atau argileh atau argilah adalah istilah untuk benda yang sama di Lebanon, Palestina, Israel dan Uzbekistan.

Di Indonesia sendiri nama shisha lebih dikenal dibandingkan hookah.


Fungsi wadah air pada Hookah

Peran wadah air yang ada pada hookah tujuannya sama dengan filter pada rokok. Perannya adalah untuk menyaring asap hasil pembakaran shisha sebelum dihisap.

Dengan melewati air, asap yang dihisap oleh perokok diharapkan akan lebih dingin dan juga kandungan nikotinnya sudah berkurang setelah melewati air.


Meskipun demikian, ternyata hasil penelitian WHO, World Health Organization menunjukkan fakta bahwa air dalam hookah tidak bisa mengurangi bahaya mengisap shisha.

Bahkan, penelitian mereka menunjukkan bahwa mengisap hookah selama satu jam sama dengan mengisap 100 batang rokok. Meskipun kandungan bahan kimia yang terisap sama, seperti karbonmonoksida, nokel, dan arsenik, kadarnya lebih tinggi dibandingkan rokok biasa. Tarnya hampir mencapai 36 kali.

Sunday, September 18, 2016

Mampukah Foto Menjijikkan Pada Bungkus Rokok Mengurangi Jumlah Perokok?

Foto menjijikkan pada bungkus rokok memang akan membuat mual siapapun yang melihatnya. Bahkan, cukup banyak perokok yang merasa perutnya tidak enak setiap kali mereka melihatnya.

Memang, ini merupakan salah satu target yang ingin dicapai oleh departemen kesehatan, yaitu menimbulkan rasa tidak enak pada kaum pembeli rokok. Target akhirnya adalah bahwa mereka akhirnya akan menghentikan kebiasaan yang dianggap buruk tersebut, merokok.

Hanya pertanyaannya benarkah foto-foto menjijikkan nan tidak sedap dipandang mata pada bungkus rokok memberikan efek jera?

Sayangnya, ternyata justru tahun 2015 dan 2016, dua tahun setelah peraturan tentang pemasangan gambar menjijikkan pada bungkus rokok tersebut dikeluarkan, jumlah perokok Indonesia tetap bertambah. Alhasil, negara ini menempati peringkat ke-1 dunia dan mengalahkan Cina maupun Rusia.

Diperkirakan lebih dari 60 juta orang adalah perokok. Rekor lainnya adalah wanita perokok Indonesia merupakan yang terbanyak juga di dunia. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memprediksi hingga tahun 2025 jumlah perokok Indonesia bisa mencapai angka 90 juta orang.

Mengherankan bukan.

Mengapa hasil dari pemasangan gambar menjijikkan pada bungkus rokok tidak menghasilkan hasil seperti yang diharapkan? Padahal kalau berdasarkan pengalaman pribadi, banyak perokok yang mual melihat gambar tersebut.

Ada yang salah dengan kebijakan tersebut?

Kebiasaan orang Indonesia membuat efek foto menjijikkan pada bungkus rokok tidak maksimal

Bisakah kita palingkan mata sejenak di luar hal merokok di Indonesia. Tepatnya di jalan-jalan raya di seluruh Indonesia.

Pelanggaran lalu lintas berat banyak sekali terjadi, seperti berkendara melawan arah, bersepeda motor tanpa helm, pengendara di bawah umur dengan mudahnya berkeliaran, penumpang bergantungan di pintu metromini, dan masih banyak hal sejenis lainnya.

Apa kaitannya?

Berbagai pelanggaran lalu lintas itu sendiri merupakan hal-hal yang berbahaya. Tindakan-tindakan tersebut dapat memberikan efek yang mematikan, dan sudah banyak kejadian yang membuktikan hal tersebut. Ribuan nyawa melayang setiap tahunnya menjadi korban.

Apakah masyarakat Indonesia kapok dan berhenti melakukannya?

TIDAK. Sama sekali tidak. Justru pelanggaran-pelanggaran tersebut cenderung meningkat.

Padahal efek mematikan dari tindakan-tindakan berbahaya tersebut lebih cepat terjadinya. Seseorang bisa tiba-tiba kehilangan nyawa, luka berat, diamputasi karena hal-hal tersebut. Tetapi, contoh-contoh yang sudah ada tidak membuat orang jera. Mereka terus mengulanginya.


Lalu, apa bisa mengharapkan masyarakat yang sepertinya tidak takut kehilangan nyawa di keseharian untuk menjadi takut dan terpengaruh oleh foto menjijikkan pada bungkus rokok tersebut.

Mereka tahu apa yang ingin disampaikan, merokok itu berbahaya.

That's it.

Hanya, kalau dibandimgkan dengan kehilangan nyawa di jalan, jelas bahaya merokok terlihat tidak seberbahaya berkendara di jalan. Kalau di jalan saja, masyarakat Indonesia seperti mengabaikannya, lalu bagaimana bisa mereka gentar hanya karena foto-foto tersebut.

Apalagi, foto-foto tersebut mudah sekali untuk diabaikan.Cukup dengan memalingkan muka saat membuka bungkus rokok pun sudah selesai, tidak terlihat. Apalagi sering dibantu oleh keberadaan pita cukai yang menutupi sebagian foto tersebut.

Beres sudah.

Kalaupun memang tidak tahan, cukup membeli kotak rokok khusus dan memindahkan rokok dari bungkus bergambar ke tempat tersebut. Tidak ada lagi gambar memuakkan yang harus dilihat.

Oleh karena itu, bisa dikata sejak pemberlakuannya, sebenarnya foto menjijikkan pada bungkus rokok tidak efektif di masyarakat Indonesia. Masyarakat lebih takut pada kenaikan harga rokok dibandingkan dengan foto-foto tersebut.

Saturday, September 17, 2016

Untuk berhenti merokok butuh kemauan extra kuat


Terus terang membaca berbagai artikel tentang tips untuk berhenti merokok, saya kadang merasa geli sendiri. Bukan mengejek atau mencemooh tetapi banyak sekali tips tersebut seperti ditulis tidak berdasarkan pengalaman sendiri. Entah mungkin penulisnya menyadurnya dari tulisan orang lain atau berasal dari pemikiran seseorang yang tidak pernah merokok.

Terkadang naif dan tidak tepat sasaran.

Tidak tepat sasaran karena mereka hanya mempergunakan cara standar saja dengan "menakut-nakuti" para perokok tentang bahaya merokok. Mungkin karena mereka berpikir kalau data dan fakta diungkapkan, maka para perokok kemudian akan tunggang langgang meninggalkan kebiasaannya. Mungkin pula karena mereka mendasarkan tulisan mereka pada asumsi bahwa "perokok adalah orang bodoh".

Yang terakhir itu seharusnya tidak mereka lakukan karena mayoritas perokok tahu persis bahwa kegiatan yang mereka sukai itu mengandung berbagai resiko yang berbahaya. Meskipun demikian, mereka tetap melakukannya.

Bagi saya sendiri, yang masih menjadi seorang perokok hingga saat ini, asumsi-asumsi dasar yang dipakai untuk penulisan artikel tersebut sama sekali tidak mengena.

Pada dasarnya, hanya ada dua cara yang bisa membuat seorang perokok berhenti sama sekali, semuanya berinti pada satu dasar, KEMAUAN YANG KUAT.

Kemauan itu bisa ditumbuhkan dan dipaksakan, atau lahir dari diri sendiri.

Kemauan yang berasal dari pihak luar

Mirip dengan cara merehabilitasi pecandu narkoba, karena merokok juga merupakan kecanduan, harus ada "orang" atau "sesuatu" yang bisa menumbuhkan kesadaran. Mereka benar-benar harus dijauhkan dari rokok sama sekali dan tidak boleh bersentuhan dengan benda tersebut hingga kebiasaan merokoknya hilang sama sekali.

Dengan kata lain kebiasaan lama harus diganti dengan kebiasaan baru.

Untuk memiliki kompleks khusus untuk rehabilitasi kecanduan merokok, tentunya jauh lebih sulit. Jumlah perokok berlipat-lipat mereka yang kecanduan narkoba.

Penerapan tehnik untuk menghadirkan kemauan berhenti merokok pada seseorang bisa dilakukan secara personal dalam lingkup yang lebih kecil.

Keluarga dapat memainkan peran sebagai lembaga rehabilitasi kecanduan merokok. Misalkan istri atau anak atau suami bisa membuat peraturan bersama untuk menjadikan rumah sebagai KAWASAN BEBAS ROKOK. Dengan ini maka ruang sang perokok dipersempit, mereka harus bersusah-susah dulu kalau mau tetap merokok.

Pasangan sang perokok, istri/suami atau anak bisa melakukan tawar menawar atau negosiasi. Misalkan "Kalau papah berhenti merokok, boleh beli mobil baru" dan sejenisnya. Dengan sistem seperti ini, sang perokok mendapatkan sebuah motivasi untuk segera berhenti merokok.

Kreatifitas dari orang-orang di sekitar perokok akan sangat berperan dalam menaklukkan hati dan menimbulkan keinginan untuk menjauhi benda tersebut. Mereka harus mau mengerti dan menyesuaikan dengan karakter sang perokok.

Yang pasti, jangan berupa omelan atau sekedar nasehat tentang bahaya merokok. Penentangan dari sang perokok justru akan semakin keras kalau hal ini dilakukan.

Kemauan dari diri sang perokok

Ini yang paling baik. Kalau memang sudah ada kemauan dari diri sang perokok, maka biasanya mereka akan berjuang dengan berbagai cara. Mulai dari membuat jadwal baru, menggantikannya dengan permen, atau banyak hal lainnya.

Meskipun demikian, mereka harus tetap didampingi dan diingatkan tentang hal itu secara berkala. Godaan merokok ada dimana-mana dan tentunya harus disaingi dengan promosi kegiatan anti merokok.

Kombinasi dorongan dari dalam dan dari luar adalah yang terbaik untuk memastikan seseorang untuk berhenti merokok. Tidak ada cara yang cepat, ampuh, dan pasti seperti yang banyak ditulis. Sebuah hal yang menyesatkan sebenarnya kalau ada penulis yang menjanjikan bahwa sebuah trik bisa memastikan untuk menyetop kebiasaan merokok.

Butuh kesabaran, kesadaran, dan tentu saja kemauan extra kuat dari sang perokok dan orang-orang di sekitarnya.

Tuesday, September 13, 2016

Reaksi Perokok Kalau Dinasehati


Anda pernah mencoba untuk menasehati perokok? Untuk berhenti merokok tentu ya?

Kalau belum pernah dan kebetulan ingin mencoba menasehati teman, rekan, atau saudara Anda yang perokok, ada baiknya mengetahui beberapa reaksi perokok kalau dinasehati.

Penting lo! Karena niat baik terkadang tidak selalu berakhir dengan baik pula. Bisa saja yang respon dari mereka yang dinasehati tidak seperti yang diharapkan dan justru bisa merusak hubungan baik yang ada.

Sedikit pengetahuan tentang reaksi perokok kalau dinasehati, mungkin akan bisa membantu untuk mempersiapkan langkah antisipasinya.

Nah, ini dia.



Reaksi perokok kalau dinasehati

Tergantung pada sifat , karakter dari sang perokok serta kondisi , waktu, dan cara Anda menasehati, reaksi mereka akan bervariasi. Bisa menyenangkan, bisa juga tidak.


1. Tersenyum

Biasanya ini dilakukan kalau Anda mencoba menakuti perokok dengan berbagai teori kesehatan. Kalau cara yang dipilih adalah dengan merujuk pada berbagai hasil penelitian yang menekankan ribuan bukti bahwa merokok berbahaya, ada kemungkinan reaksi sang perokok hanya "tersenyum".

Perokok bukan orang bodoh, seperti yang banyak diduga kaum anti rokok. Mereka juga bisa membaca dengan baik. Tidak terhitung dari mereka yang gemar browsing di internet, bahkan untuk mencari segala sesuatu tentang kebiasaannya itu.

Tersenyum bisa diartikan banyak macamnya, salah satunya bisa berarti "Satu lagi orang sok pintar mencoba mengatur hidup gue!"

Be careful karena tersenyum bukan berarti mereka menerima. Mereka hanya bersikap sopan terhadap Anda.

2. Marah

Seorang suami perokok yang dinasehati oleh istrinya bisa jadi akan malah marah. Ia menganggap sang istri mengganggu kesenangannya.

Bisa jadi karena biasanya sang istri sudah belasan kali menasehati dan akhirnya sang suami merasa bosan dengan kecerewetan sang istri.

Apalagi kalau pemberian nasehat itu dilakukan saat ia sedang bersama teman-temannya, sesama perokok dan sedang menikmati rokok. Bila kemudian Anda datang dan memintanua untuk berhenti merokok, marah kemungkinan besar adalah reaksi yang akan didapat.

3. Meninggalkan Anda

Entah karena tidak mau berantem dengan Anda atau juga sudah malas mendengarkan, bisa saja perokok yang Anda nasehati langsung ngeloyor pergi tanpa pamit.

Mereka pikir ini cara terbaik untuk menghindari konflik. Bisa juga karena mereka malas menghadapi orang yang dianggapnya "sok pintar dan sok ngatur".

Yang manapun pergi tanpa banyak omong merupakan salah satu reaksi perokok kalau dinasehati.

4. Mengajak berdebat

Seperti sudah disebut di atas, perokok bukan berarti orang bodoh. Mereka sama seperti Anda juga dan sering mencari informasi.

Bedanya kalau Anda mencari informasi tentang kejelekan merokok, mereka sebaliknya. Perokok akan mencari informasi untuk membantah nasehat yang Anda berikan.

Kalau Anda tidak siap, bisa jadi bumerang bagi Anda. Perokok bisa lebih sengit dan keras dalam berdebat.

Persiapkan informasi dan argumen yang banyak kalau hendak menasehati seorang perokok. Buang pendapat bahwa perokok adalah orang bodoh kalau tidak mau kalah dalam perdebatan tentang bahaya merokok.

5. Mengajak bercanda/mengalihkan pembicaraan

Biasanya akan dilakukan mereka yang dekat dengan Anda. Mau marah, nggak enak. Diam saja, bisa terus mendengar nasehat yang mereka sudah tahu isinya. Akhirnya mereka biasanya memberi kode dengan mengajak bercanda.

Tujuannya adalah memberi sinyal kepada yang menasehati untuk tidak memperpanjang pembicaraan di topik tersebut. Mereka tidak mau menyinggung, tetapi juga tidak mau mendengar lebih panjang.

Kalau sudah begini, terserah Anda. Mau meneruskan atau berhenti menasehati mereka.

6. Mematikan rokok

Biasanya terjadi kalau sang perokok adalah tamu dan Anda tuan rumah.

Kalau Anda mulai memberikan ceramah kesehatan tentang bahaya merokok, hal itu akan dianggap sebuah sinyal bahwa Anda sebagai tuan rumah tidak ingin sang perokok meneruskan aksinya.

Meskipun suami atau keluarga Anda tetap merokok, sang perokok tamu biasanya akan mematika  rokoknya. Ini adalah bentuk sopan santun bermasyarakat.

Ingat, menjadi perokok bukan berarti tidak tahu sopan santun. Banyak perokok juga peka terhadap lingkungan dan mereka akan menyesuaikan.

Cuma, mungkin anda akan bermasalah dengan suami atau keluarga Anda, yang juga merokok tadi. Mereka bisa saja tidak menerima tamunya diperlakukan seperti itu.

Kira-kira begitulah reaksi perokok kalau dinasehati. Mungkin bisa membantu Anda sebelum mencoba menasehati perokok di lingkungan terdekat Anda.

Saran saya, timing, tempat, cara, dan situasi akan memberikan hasil yang berbeda. Bagaimanapun  perokok adalah manusia juga yang punya rasa dan hati.

Monday, September 12, 2016

Mengenal Tar Dalam Rokok

Pada sebuah bungkus rokok, di bagian sisi sebelah kiri (atau kanan), biasanya akan ditemukan sebuah tulisan

  • Tar...Mg
  • Nikotin ... Mg
Setiap jenis rokok akan memiliki angka TAR yang berbeda. Hal itu bisa terlihat dari keterangan yang ada di bungkus rokok.

Banyak perokok yang tidak menyadari kalau kedua hal tersebut adalah berbeda. Tidak sedikit pula yang menganggap bahwa Tar adalah kandungan nikotin yang terdapat pada rokok tersebut.



Padahal, keduanya berbeda.

Nikotin adalah jenis bahan kimia yang dihasilkan ketika daun tembakau kering yang dibakar.

Lalu apa itu TAR? Silakan lihat di bawah ini.

Mengenal Tar dalam rokok

Untuk ilustrasi, bolehkah saya bertanya, apakah Anda pernah melihat bagian filter dari sebuah rokok sebelum atau sesudah diisap. Contoh ini diberikan karena kalau menggunakan rokok kretek sulit untuk menggambarkannya.

Sebelum diisap (dibakar dulu tentunya), sebuah filter rokok biasanya berwarna putih bersih.


Bandingkan dengn setelah dihisap.


Bagian filternya akan terlihat berwarna kekuningan. Warna ini menunjukkan apa yang dimaksud dengan TAR.

Kalau dalam bahasa ilmiahnya, TAR adalah residu atau bahan tersisa yang dihasilkan sebagai hasil proses pembakaran sebuah rokok.

Dalam proses merokok, ternyata sebatang rokok bukan hanya menghasilkan nikotin dan memasukkannya ke dalam tubuh seorang perokok. Ia juga menyuplai beberapa jenis residu bahan kimia ke dalam tubuh.

Tar yang terkandung dalam sebatang rokok komposisinya sangat beragam karena juga terkandung dari komposisi bahan yang dipergunakan dalam sebuah rokok. Beberapa kandungan seperti amoniak, nitrogen, karbondioksida dan berbagai hal lain.

Tar terbentuk dari proses pembakaran yang merubah beberapa bahan kimia yang bersifat gas menjadi padat.

Mengapa Tar berbahaya?

Masuknya Tar ke dalam tubuh seorang perokok sangat berbahaya. Tentu saja karena Tar merupakan bahan kimia yang tidak seharusnya dimasukkan secara sengaja ke dalam tubuh.

Kehadiran tar dalam proses pernafasan berakibat buruk pada bulu-bulu halus di paru-paru. Bagian ini akan menghitam dan rusak. Hasil rusaknya bagian paru-paru ini menyebabkan berbagai jenis penyakit karena fungsi bulu-bulu halus ini adalah sebagai pelindung paru-paru dan penyaring udara.

Itulah mengapa Tar berbahaya bagi paru-paru.

Kategori Rokok berdasarkan TAR

Rokok sendiri sebenarnya memiliki kategori berdasarkan Tar yang dihasilkan. Kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut

  • Rokok super ringan : kandungan tar 1-6 Mg
  • Rokok menengah : kandungan tar  lebih tinggi dari 6 tetapi lebih rendah dari 15 Mg
  • Rokok berat : kandungan tar di atas 15 Mg

 

Berapa tar yang masuk ke dalam tubuh seorang perokok setiap hari?

Tergantung.

Semakin banyak jumlah rokok yang diisap, maka semakin banyak kandungan tar yang masuk ke dalam tubuh. Hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa seseorang yang mengisap rokok sebanyak satu bungkus perhari akan memasukkan tar sebanyak satu cangkir kopi.

Kalau sehari menghabiskan 2 atau 3 bungkus maka jumlahnya tinggal dikalikan.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar tar meningkat di bagian ujung rokok yang dekat filter. Hal ini disebabkan karena kondensasi atau penumpukan tar akan semakin lama dibakar akan semakin banyak.

Tar bukan aspal

Banyak kesalahpahaman tentang TAR. Masih banyak orang yang menganggap bahwa tar adalah aspal yang terbuat dari minyak.Tar itu seperti yang dijelaskan di atas dan tidak berkaitan sama sekali dengan bahan pembuat jalan tersebut.


Tuesday, September 6, 2016

Jangan Merokok Sambil Berkendara, Berbahaya!


Memang, tidak ada larangan atau aturan hukum yang secara eksplisit atau terang-terangan melarang merokok sambil berkendara. Sejauh yang saya tahu dan setelah menyusuri rimba internet, belum ada sebuah artikel atau tulisan yang menjelaskan apakah mengisap rokok sambil menyetir mobil atau mengendarai sepeda motor melanggar hukum atau tidak.

Belum ada. Kalau kebetulan Anda punya referensi mengenai hal itu, silakan berbagi dengan pembaca yang lain dengan menaruhnya di kolom komentar.

Meskipun demikian, sebagai sesama perokok (hingga saat tulisan ini dibuat, terus terang saya masih berlabel seorang perokok. Mudah-mudahan bisa segera berubah), boleh kah saya menyarankan untuk tidak melakukan itu lagi.

Bukan tidak ada alasan mengapa anjuran untuk tidak merokok sambil berkendara dibuat.

Silakan lihat alasannya di bawah ini.

Alasan untuk tidak merokok sambil berkendara

Tidak terlalu banyak, tetapi hal-hal ini bisa berakibat kurang baik bagi Anda dan orang lain. Ada juga alasan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum atau aturan.


1) Merokok sambil berkendara mengganggu konsentrasi

Mengemudi mobil atau motor membutuhkan konsentrasi. Hal itu tentu sudah Anda pahami dengan baik bukan.

Kesalahan atau kelengahan sedikit saja bisa berakibat fatal bagi diri sendiri atau orang lain.

Nah, sekarang kalau ada rokok di sela-sela jari kita, berarti ada satu tangan yang tidak terfokus memegang stang atau setir mobil. Hal ini jelas mengurangi bagian yang dibutuhkan selama berkendara untuk mengendalikan kendaraan.

Hal itu belum termasuk asap rokok yang bisa membuat mata perih dan menganggu penglihatan selama mengemudi. Kalau penglihatan pengemudi terganggu, hal tersebut bisa menyebabkan kendaraan tidak bisa dikendalikan dengan baik.

2) Membahayakan orang lain

Oh, iya, saya juga sadar bahwa masalah asap rokok bisa terbawa angin dengan membuka kaca mobil. Begitu juga kalau mengendarai motor, asap tidak akan jadi masalah karena pengendara motor berada di udara terbuka.

Tetapi, mungkin seperti yang Anda sudah sadari juga bahwa di ujung sebuah rokok yang sedang diisap, ada bara api. Iya kan?

Nah, dengan angin yang berhembus saat kendaraan bergerak, sangat mungkin bara api itu terbang ke belakang. Kalaupun bukan baranya, percikan api, terutama kalau rokok kretek, sangat mungkin terpercik kemana-mana.

Ada kemungkinan percikan itu mengenai pengendara lain atau orang yang kebetulan lewat. Bisa melukai? Yah, namanya api, jelas bisa melukai.

Efek lainnya, ya itu konsentrasi terganggu. Bukan konsentrasi Anda tetapi pengendara lain dan efeknya sama saja, kendaraan itu bisa hilang kontrol.

3) Melanggar aturan

Bingung ya. Tadi saya bilang tidak ada aturan dilarang merokok sambil berkendara, tetapi poin ke-3 ini justru mengatakan tentang melanggar aturan.

Memang benar, setahu saya tidak ada aturan hukum tentang merokok sambil berkendara. Tidak salah dan saya tetap mengatakan yang sama, hingga ada yang memberikan referensi tentang itu.

Meakipun demikian, jangan lupa bahwa merokok itu menghasilkan sampah. Abu rokok dan puntung rokok adalah dua jenis sampah yang selalu perokok hasilkan.

Sekarang, pertanyakan kemana sampah-sampah itu dibuang. Kalau di mobil, mungkin Anda akan menggunakan asbak, tetapi biasanya dengan kaca mobil dibuka, abu rokok akan dibuang ke jalan, begitu juga dengan puntungnya.

Kalau pemotor yang merokok sambil berkendara, maka tidaklah mungkin berhenti setiap selesai melakukan satu isapan atau untuk membuang puntung. Iya kan?

Masalahnya ada aturan atau hukum tentang membuang sampah. Yang ini jelas ada dan saya bisa pastikan ada aturan dan denda membuang sampah sembarangan.

Jadi, bukan merokoknya yang melanggar tapi efek sampingannya yang membuat merokok sambil mengemudi bisa menjadi sebuah pelanggaran hukum.

Ada sanksinya yah!

Dengan ketiga alasan inilah saya menyarankan untuk tidak merokok sambil berkendara. Lebih banyak bahayanya untuk sebuah hal yang tidak terlalu penting.

Ok lah kalau memang mulut sudah asem memang terkadang sulit dikontrol. Kalau situasinya seperti itu, hentikan dulu kendaraan Anda dan cari tempat untuk menikmati sebatang baru kemudian lanjutkan perjalanan.

Paling tidak, sebagai seorang perokok kita harus memastikan kegemaran kita tidak akan merugikan orang lain dan melanggar aturan.

Bukankah begitu Kawan?

Saturday, September 3, 2016

Wanita perokok tidak berbeda dengan perokok laki-laki, sama-sama menghisap rokok

Entah kenapa, kalau ada laki-laki membeli sebungkus rokok, pengunjung toko atau minimarket biasanya adem ayem saja. Tidak ada reaksi sedikit pun. Cuma kalau yang memesan sebungkus rokok itu, seorang wanita, langsung saja, semua mata langsung melirik kepada yang memberikan pesanan.

Padahal yang dibeli, ya sama saja, rokok. Yang berbeda paling banter mereknya saja. Kalau yang pembeli cewek biasanya lebih suka rokok dengan cita rasa mint, yang agak semriwing atau agak pedas itu.

Herannya, kenapa sampai sebegitunya, kalau wanita, perempuan, atau cewek yang berniat membeli rokok.

Adakah yang salah dengan mereka melakukan tindakan itu? Kenapa tiba-tiba semua memandang seperti melihat sesuatu yang menkajubkan? Kenapa juga tiba-tiba banyak yang berbisik-bisik tidak jelas?

Pandangan masyarakat terhadap wanita perokok

Kalau ditilik dari sejarahnya, sejak awal penggunaan tembakau dengan cara dihisap bukan hanya melibatkan kaum pria saja. Kaum wanita pun sudah ikut serta di dalamnya. Banyak dukun wanita di masa lalu menghisap tembakau persis kaum lelakinya.

Begitu pula ketika tembakau merambah Eropa beberapa abad yang lalu. Kaum wanita pun sudah ikut terpengaruh untuk mencicipinya.

Jadi, sebenarnya bukan sesuatu yang besar. Wanita sudah mengenal kegiatan menghirup asap tembakau sejak lama.

Meskipun demikian, biasanya, selain kegiatan bersifat ritual, mereka melakukannya di dalam ruang tertutup dan terpisah dari kaum laki-lakinya. Bukan karena tidak diperkenankan tetapi karena dalam banyak masyarakat, kedudukan dan kegiatan wanita agak dipisahkan dari kaum laki-lakinya.Apalagi di Indonesia dimana kedudukan wanita masih dianggap lebih rendah dari kaum pria di masa lalu.

Hasilnya, banyak tindakan mereka yang tidak terekspose ke dunia "luar".

Barulah ketika gerakan emansipasi di Indonesia mendobrak banyak kungkungan, dunia wanita yang dulunya tidak terlihat menjadi seperti ruangan yang tirainya dibuka, terlihat dari semua orang.

Masyarakat Indonesia menjadi seperti terkaget-kaget dengan apa yang mereka lihat dan kemudian membuat asumsi sendiri yang terkadang tidak sesuai dengan gambaran seutuhnya.

Salah satu yang membuat banyak lirikan terjadi kalau wanita merokok, atau sekedar membeli rokok saja adalah pandangan bahwa wanita perokok adalah wanita tidak baik. Yang sekali lagi merupakan bentuk asumsi yang kurang tepat.

Wanita perokok diidentikkan dengan wanita tidak baik

Salah satu penyebab tertanamnya pemikiran bahwa wanita perokok adalah wanita kurang baik adalah film.

Di masa tahun 1970-1980-an, banyak sekali adegan yang menggambarkan wanita sedang merokok, tetapi biasanya di tempat-tempat yang selalu diasumsikan sebagai tempat buruk, seperti night club dan kafe. Adegannya merokoknya pun terkadang didramatisir dengan minuman keras, mabuk, dan juga kegenitan ala wanita penghibur.

Hasilnya, tidak terasa, ada sebuah stigma yang melekat dalam banyak orang bahwa wanita perokok selalu identik dengan hal-hal berbau negatif. Wanita perokok akhirnya diidentikkan juga dengan semua hal negatif tersebut.

Padahal kenyataannya tidak demikian.

Banyak sekali tokoh wanita, baik politisi, bintang film hingga putri kerajaan pun merokok. Mereka bukan hanya orang baik-baik tetapi juga berprestasi, sebut saja Elizabeth Taylor, Nicole Kidman, Whoopi Goldberg, dan yang mungkin mengejutkan J.K. Rowling, sang pencipta Harry Potter juga seorang perokok. Kalau ditambah dengan Susi Pudjiastuti, Menteri Kemaritiman Indonesia, daftar wanita perokok akan semakin panjang.

Kesemuanya adalah wanita baik-baik.

Memang dewasa ini dengan perkembangan tehnologi yang semakin cepat, tirai dunia wanita semakin terbuka lebar. Mereka tidak lagi berada di belakang layar dan terpisah dari kaum prianya. Termasuk diantaranya para wanita perokok.

Sedikit demi sedikit, masyarakat sudah "menerima" atau tidak begitu terkejut lagi kalau melihat wanita merokok. Meskipun demikian sisa-sisa pemikiran masa lalu terkadang masih melekat kuat dalam diri banyak orang dan "stigma wanita perokok adalah wanita tidak baik", masih belum hilang sepenuhnya.

Wanita perokok tidak berbeda dengan pria perokok

Seperti yang dikatakan di atas, kecuali merek rokoknya tidak ada yang berbeda antara perokok wanita dan pria. Semuanya sama.

Coba  saja perhatikan

1) prinsip emansipasi, wanita memiliki hak yang sama dengan pria, termasuk diantaranya pilihan untuk merokok atau tidak

2) tidak ada aturan yang melarang wanita merokok

3) perokok wanita juga menghasilkan sampah, seperti abu dan puntung rokok. Meskipun biasanya lebih rapi, tetap saja mereka memproduksi sampah

4) wanita perokok menghisap asap rokok persis sama dengan pria perokok

5) wanita perokok bisa tahu aturan, bisa juga tidak, sama persis dengan pria yang merokok

Tidak ada yang membedakannya, selain jenis kelamin, dan mungkin jenis rokok yang diisapnya. Itu saja.

Lalu, mengapa harus memberi mereka lirikan khusus? Atau mengapa harus berbisik-bisik?  Karena pola pandang masyarakat yang masih belum bisa menempatkan mereka sama.

Itu saja masalahnya..

Bukan berarti saya mendukung wanita merokok. Justru, kalau bisa semua pria dan wanita, ya jangan merokok, berbahaya bagi kesehatan. Hanya kali ini, saya hanya mau bilang, wanita perokok itu sama dengan pria perokok, baik hak atau kewajibannya dalam hal merokok. Tidak berbeda.

Janganlah berprasangka buruk bahwa setiap wanita perokok berarti bukan orang baik hingga kita harus bergunjing setiap melihat mereka membeli rokok. Hasilnya, justru kita yang menjadi orang tidak baik karena berprasangka buruk kepada mereka.

Bukan begitu kawan?

Friday, September 2, 2016

Kalau Anak Anda Merokok, Apa Yang Anda Lakukan ?

Apa perasaan yang timbul ketika mengetahui kalau anak anda merokok juga seperti ayah atau ibunya? Tindakan apa yang akan diambil?

Pertanyaan konyol?

Tidak juga justru sangat logis mengingat perkembangan dewasa ini. Pergaulan di tingkat anak-anak berkembang sedemikian rupa sehingga terkadang seperti lepas dari kontrol para orangtua.

Merokok adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi di kalangan remaja, bahkan anak-anak sekalipun. Atas dasar alasan inilah, pemerintah berniat menaikkan cukai untuk rokok agar harganya menjadi semakin tak terjangkau, paling tidak untuk anak-anak dan remaja.

Meningkatnya jumlah perokok pemula berusia muda memang menimbulkan kecemasan tidak terkira di kalangan orangtua. Termasuk saya, yang notabene masih seorang perokok, hingga tulisan ini dibuat.

Curang yah, saya yang seorang perokok ternyata khawatir dan sepertinya tidak mau kalau anak saya sendiri merokok.

Tak apalah. Silakan saja menyebut saya curang. Bagaimanapun, saya selain seorang perokok juga tetap orangtua dari seorang anak yang sedang beranjak remaja. Tugas dan wewenang saya adalah melindunginya dari berbagai hal yang mungkin merugikan bagi dirinya hingga saatnya ia bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.

Apakah rokok termasuk bisa merugikan?

Perokok tidak bodoh. Mereka menyadari banyak keburukan yang bisa ditimbulkan akibat kebiasaan merokok, terutama dalam hal kesehatan. Itu sangat disadari.

Jadi, untuk sementara ini, saya tetap ikut dalam rombongan orangtua untuk ikut khawatir terhadap kemungkinan rokok memasuki kehidupan si bocah kesayangan terlalu dini.

Kata terakhir saya tebalkan karena hal itu akan menjelaskan tentang apa yang akan saya lakukan kalau anak kesayangan saya ternyata ketahuan merokok.

Apa yang akan saya lakukan kalau anak saya merokok?

Sebelum saya bertanya kepada Anda, rasanya fair kalau saya yang mengajukan topik untuk mengatakan pandangan kalau anak saya, tentunya, ketahuan merokok.

1) Kalau terjadi saat sekarang

Kalau ia merokok sekarang saat usianya masih di bawah 18 tahun, maka yang akan saya lakukan adalah menegurnya. Ya menegurnya.

Kemungkinan besar, sama dengan yang akan Anda katakan, bahwa saya berbuat curang karena saya juga seorang perokok.

Tidak apa. Resiko yang harus diterima.

Justru dari situ, saya akan menjelaskan bahwa rokok itu berbahaya bagi kesehatannya. Merokok akan bisa membuat kesehatannya terganggu dan kalau tergganggu, maka masa depannya bisa terancam.

Lagipula, peraturan hukum, PP no 109/2012 menempatkan anak-anak sebagai mereka yang harus dilindungi dari bahan-bahan adiktif dimana rokok adalah salah satunya. Siapapun dilarang menjual dan memberikan secara cuma-cuma rokok kepada anak di bawah usia 18 tahun. Jadi, sesuai aturan, maka seorang anak tidak diperkenankan merokok. Ingat ya, menjadi perokok tidak membuat seseorang menjadi tidak tahu aturan.


Belum ditambah dengan kenyataan uang yang dipakai untuk membeli itu masih diminta dari saya, orangtuanya. Hal itu berarti masih ada hak dan wewenang orangtua untuk mengatur penggunaannya.

Ya, memang terlihat curang.

Tetapi harus dipisahkan kenyataan kalau saya seorang perokok dan orangtua. Tugas tetap tugas dan tugas orangtua adalah menjauhkan ancaman atau sesuatu yang dianggap berbahaya dari anak-anak.

2). Kalau sudah berusia 18 tahun

Bagaimana kalau sudah mencapai usia 18 tahun?

Akan banyak perdebatan. Dalam usia dimana ia sudah merasa dewasa, tentunya akan semakin sulit berbicara kalau ayahnya sendiri masih tetap melakukan sesuatu yang dianggapnya buruk. Seorang anak dengan usia yang sudah dianggap dewasa oleh hukum, tentu sadar tentang hak dan kewajibannya.

Kalau ayahnya boleh merokok, mengapa anaknya tidak boleh?

Sesuatu yang akan sulit dijelaskan.

Meskipun demikian, tawar menawar bisa dilakukan. Meskipun ia sudah berusia 18 tahun, tetapi tentunya, seperti anak Indonesia kebanyakan, ia masih akan tinggal di rumah bersama ayah dan ibunya. Biaya bersekolah pun kebanyakan masih berasal dari orangtuanya.

Oleh karena itu, saya akan menekankan, walau akan disebut curang, bahwa selama uang yang didapatnya masih berasal dari saya sebagai orangtua, maka tetap ada hak orangtua untuk mengaturnya. Ia masih harus mematuhi aturan yang ada di rumah dimana saya masih sebagai kepala keluarganya.

Like or not.

Dikatakan curang akan tetap menjadi resiko yang harus diterima dan dihadapi, mengingat saya adalah seorang perokok (mudah-mudahan saat itu sudah berhenti, jadi lebih mudah bernegosiasinya).

3) Kalau sudah berusia 21 tahun dan sudah memiliki pemasukan sendiri

Kalau anak saya diketahui merokok pada saat usia 21 tahun dan sudah memiliki pemasukan sendiri, maka yang akan saya lakukan (kalau saya masih merokok saat itu ya) adalah saya akan mengeluarkan rokok dan merokok bersamanya.

Usia dua puluh satu tahun haruslah sudah dianggap dewasa dan bisa mempertimbangkan benar atau salah, baik atau buruk dengan logika yang baik. Kematangannya sudah lebih baik dan stabil. Oleh karena itu, saya harus bisa mempercayainya dan memberikannya kebebasan dalam menentukan hidupnya sendiri.

Bad or good.

Itu adalah pilihannya. Saya harus menghormatinya.

Pernah tahu tokoh  tokoh Nick Naylor yang diperankan oleh Aaron Eckhart dalam film "Thank You fr Smoking"?  Kalau belum, silakan cari filmnya, bagus dan berbobot sebagai sebuah film bertema sitkom (situasi komedi) atau satire. Film ini pernah menjadi box office pada tahun 2006-2007 dan menghasilkan uang 3 kali lipat dari biaya pembuatannya.

Tokoh Nick Naylor, seorang pelobi dari industri rokok, dalam satu adegan ditanya " Apa yang akan Anda lakukan ketika anakmu minta merokok?"

Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, sebagai pelobi dari industri rokok besar, pertanyaannya adalah sebuah dilema. Kalau ia mencegah, maka berarti membenarkan bahwa rokok itu berbahaya bagi semua orang dan juga menempatkannya pada posisi seorang yang CURANG. Kalau dijawab mendukung, secara moral dan hukum ia akan salah karena membiarkan anak-anak di bawah umur yang berada dalam wewenangnya berdekatan dengan sesuatu yang bisa berefek buruk.

Jawabannya.

"Kalau ia sudah berusia 18 tahun, maka dengan senang hati saya akan memberikannya sebungkus rokok"
Sebuah jawaban yang menurut saya memang sudah seharusnya. Ketika secara hukum ia sudah dianggap dewasa, maka kita pun harus menghargai apapun keputusannya tentang dirinya.


Bagaimana dengan Anda kawan? Apa yang akan Anda lakukan ketika anak anda merokok?

Bisa share disini?

Tuesday, August 30, 2016

Merokok Dapat Menyebabkan Kanker Paru-Paru

Kata siapa rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru? Jelas sekali salah pernyataan itu.

Yang benar adalah merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru.

Sama? Tidak.

Rokok hanyalah sebuah benda mati yang tidak akan mempengaruhi manusia secara langsung. Sama seperti benda lain kalau ia tidak dipergunakan, maka tidak akan memberikan pengaruh langsung kepada manusia.

Nah, kalau merokok itu merujuk pada kegiatan membakar ujung rokok dan kemudian mengisap asapnya. Inilah yang bisa memicu kanker paru-paru.

Okelah kita abaikan sedikit permainan kata di atas. Itu hanyalah sebagai pembuka saja.

Benarkah merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru?

Saya bukan dokter dan juga bukan peneliti. Meskipun demikian, saya bisa menyampaikan bahwa berbagai riset dan penelitian sudah dilakukan di mancanegara untuk meneliti pengaruh kebiasaan merokok terhadap kesehatan manusia.

Hasilnya membuktikan bahwa seseorang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki peluang lebih besar untuk terkena paling tidak 14 jenis kanker, salah satunya adalah kanker paru-paru. Beberapa jenis kanker lainnya yang bisa ditimbulkan rokok, kalau dihisap, adalah kanker mulut, liver, pita suara, pankreas dan sebagainya.

Berapa besar kemungkinan perokok terkena kanker paru-paru?

Menurut Cancer Research UK, sebuah organisasi nirlaba yang gencar memerangi penyakit yang satu ini, menemukan bahwa di Inggris merokok bertanggungjawab terhadap 1 dari 4 kematian akibat kanker. Dengan kata lain 25% kematian akibat kanker disebabkan si penderita merupakan seorang perokok.

Penelitian mereka juga menemukan bahwa 4 dari 5 kasus kanker paru-paru di Inggris disebabkan karena rokok alias delapan puluh persen.

Tergantung dari sisi yang mana angka tersebut dipandang, tetapi yang jelas, para perokok memang riskan terkena penyakit tersebut. 

Silakan lihat hasil penelitian mereka di sini.


Bagaimana rokok menyebabkan kanker paru-paru?

Tentu kalau rokoknya dibakar dan dihisap. Kalau tidak Anda akan aman-aman saja.

Rokok ternyata mengandung berbagai jenis bahan kimia yang otomatis ketika dibakar dan dihisap akan melalui saluran pernafasan. Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rokok, seperti benzene, polonium, nitrosamines.

Bahan-bahan kimia ini akan masuk melalui saluran pernafasan dan kemudian merusak sel dan gen kunci yang berperan bagi ketahanan tubuh. Rusaknya ini akan merubah sel yang tadinya sehat menjadi potensial menjadi kanker.

Masuknya asap rokok adalah melalui mulut dan saluran pernapasan, maka bagian-bagian yang paling rentan rusak adalah yang berada di jalur tersebut. Paru-paru adalah bagian utama dari sistem pernapasan manusia dan berada di salah satu ujungnya. Oleh karena itu sel paru-paru pun menjadi rentan rusak terkena bahan kimia yang dibawa asap rokok.

Itulah mengapa kasus kanker yang paling sering terjadi pada kaum perokok adalah kanker paru-paru. 

Apakah selalu merokok menyebabkan kanker paru-paru?

Hasil penelitian seperti yang sudah diberikan linknya di atas seharusnya sudah menjawab pertanyaan ini.

Merokok "tidak" pasti menyebabkan kanker paru-paru. Masih banyak orang yang merokok tetapi tidak terkena penyakit itu. Hanya, yang harus diperhatikan bahwa peluang terkena penyakit itu membesar saat Anda merokok.

Hal itu dikarenakan, tubuh manusia pun memiliki ketahanan sampai titik tertentu kerusakan yang disebabkan oleh merokok. Tidak banyak dan tergantung pada kondisi seseorang.

Seseorang yang berusia 40 atau 50 tahun memiliki ketahanan yang lebih rendah dibandingkan yang berusia belasan atau 20 tahun. Begitu juga, orang yang tinggal di pegunungan berhawa sejuk dengan orang yang sehari-hari menghirup asap kendaraan bermotor akan memiliki ketahanan terhadap pengaruh rokok yang berbeda. Tidak sama.

Itulah mengapa tidak semua orang terkena dampak buruk dari kebiasaan merokok.

Nah, sebenarnya tidak perlu diperdebatkan apakah memang merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru atau tidak. Berbagai hasil penelitian menunjukkan hasil yang senada. Merokok itu memang memperbesar peluang terkena kanker paru-paru.

Meskipun demikian, hal itu tidak berarti selalu atau pasti. Bukan sebuah hitungan matematis dan pasti karena masih akan dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya.

Yang manapun yang Anda pilih, tidak akan merubah kenyataan rokok, seberapapun banyaknya tidak akan menyebabkan kanker paru-paru. Tentu dengan syarat Anda tidak membakar dan menghisapnya, kalau itu dilakukan namanya Anda merokok dan itu memperbesar peluang terkena kanker paru-paru, atau kanker lainnya.

Jawaban Perokok Terhadap Pendapat Perokok Cenderung Mati Muda atau Tidak Panjang Umur

"Perokok cenderung mati muda atau tidak panjang umur". Biasanya begitu usaha dari seseorang, entah istri, anak atau teman untuk menakuti seorang perokok.

Yang mengatakan seperti ini biasa melandaskan pada besarnya kemungkinan hadirnya penyakit dalam diri sang perokok akibat kebiasaan mengisap asap rokok. Penyakit-penyakit yang biasanya serius ini ditengarai sebagai penyebab seorang perokok jarang berumur panjang.

Jawabannya, biasanya perokok hanya tersenyum. Mereka akan memberikan berbagai contoh, yang saya wakilkan dengan dua buah foto di bawah ini saja.



Kedua foto tersebut mewakili beberapa hal

TUA : yang artinya panjang umur. Berarti berlawanan dengan pernyataan kaum anti rokok yang menyebutkan seorang perokok cenderung mati muda.

MEROKOK : mereka masih tetap merokok

Tua, merokok, dan masih hidup (tentu saja kalau sudah wafat, tidak akan bisa merokok lagi).

Itulah bantahan atau jawaban terhadap statement yang mengatakan perokok cenderung mati muda. Biasanya jawaban ini akan dikemukakan oleh para perokok kalau ada yang berusaha menakuti mereka seperti di atas.

Bagaimana Anda bisa membantah pernyataan mereka dalam hal ini?

Monday, August 22, 2016

Tidak Semua Perokok Orang Bodoh


"Perokok itu orang bodoh!"

Sindiran atau celetukan seperti di atas sering terlontar dari kaum anti-rokok terhadap para perokok. Ungkapan yang lebih mirip makian tersebut sudah bukan sesuatu yang aneh.


Entah kenapa kaum anti-rokok begitu benci kepada perokok. Generalisasi atau gebyah uyah sering mereka lakukan terhadap semua perokok. Seakan semua perokok adalah orang bodoh.

Kenyataannya tidak demikian.

Albert Einstein adalah seorang ilmuwan brilian dan ternama. Ia lah yang menemukan rumus E=MC2 yang berujung pada penemuan nuklir. Sulit untuk membantah kejeniusannya.

Ia sangat pandai.

Dan, ia juga seorang pecandu rokok kelas berat.

Einstein mengatakan bahwa rokok membuatnya merasa damai. Ia merokok pada saat bekerja atau melakukan aktifitas lainnya.

Tentu saja, hal ini bukan karena efek dari rokoknya. Tetapi, hal ini hanya menunjukkan bahwa tidak semua perokok orang bodoh. Banyak orang-orang terkenal lainnya yang memiliki pencapaian luar biasa selama hidupnya adalah seorang perokok, contohnya Nat King Cole, seorang penyanyi legendaris.

Lalu mengapa para kaum anti-rokok gemar sekali menjatuhkan vonis orang bodoh pada kaum perokok?

Mungkin karena mereka memandang bahwa kalau seseorang tahu tentang bahaya tetapi mengabaikannya, maka berarti ia tidak bisa memakai logikanya dengan benar.

Meskipun demikian, bukankah banyak orang lain pun melakukan hal yang sama? Seseorang yang selfie di puncak gedung tanpa pengaman, pembalap mobil jelas tahu bahwa ngebut itu bisa berakibat fatal, seorang pelatih singa tahu kalau singa itu dapat membunuh, tetapi mereka semua tetap melakukannya.

Apakah mereka juga bodoh?

Tidak.

Mereka sudah menentukan pilihan dan bagaimana menikmati hidupnya. Bukan karena mereka tidak mampu mempergunakan logika dengan baik dan benar.

Begitupun kaum perokok, mereka bukan tidak tahu bahaya dan efek buruk merokok. Jelas sekali tahu, toh di bungkus rokok saja sudah ada keterangan mengenai akibat merokok. Belum lagi berbagai media massa tidak hentinya bercerita tentang penyakit-penyakit akibat merokok.

Perokok tahu itu. Perokok bukan orang bodoh.

Hanya, mereka sudah memilih jalannya sendiri. Sesuatu yang harus dihargai dan bukan dimaki. Tidak ada larangan untuk merokok di Indonesia. Jadi, seharusnya kaum anti-rokok tidak perlu terlalu berprasangka dengan mengatakan bahwa perokok itu orang bodoh.

Nah, tetapi saya juga akan mendukung sebutan "perokok itu orang bodoh" pada mereka yang merokok dimana ada tanda larangan merokok, atau di rumah sakit, atau di kendaraan umum, perokok yang membuang sampah sembarangan.

Saya akan berdiri di belakang mereka yang menyebut mereka bodoh. Tetapi tidak untuk semua orang karena kenyataan dan faktanya memang tidak demikian.